Liga Spanyol

Kalimat ‘Nyelekit’ Koeman yang Bikin Lionel Messi Makin Tak Betah di Barcelona

Kamis, 27 Agustus 2020 09:39 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
© Manu Fernandez/Pool via Getty Images
Lionel Messi terpukul setelah Barcelona dibobol Bayern Munchen dalam laga perempatfinal Liga Champions 2019/20, Sabtu (15/08/20) dini hari. Copyright: © Manu Fernandez/Pool via Getty Images
Lionel Messi terpukul setelah Barcelona dibobol Bayern Munchen dalam laga perempatfinal Liga Champions 2019/20, Sabtu (15/08/20) dini hari.

INDOSPORT.COM – Keinginan Lionel Messi untuk segera pergi dari Barcelona rupanya disebabkan karena perkataan menyakitkan Ronald Koeman soal statusnya di dalam skuat.

Lionel Messi membuat kejutan dengan keinginannya hengkang dari Barcelona di bursa transfer musim panas ini. Melalui pengacaranya, dia meminta pengaktifan klausul untuk mengakhiri kontraknya agar bisa pindah dengan status bebas transfer.

Keinginan hengkang ini disampaikan pemenang Ballon d’Or enam kali itu setelah dia merasa tersakiti dengan pendapat Ronald Koeman yang ditanyai oleh rencananya membangun Barcelona bersama Lionel Messi.

“Keistimewaan (Lionel Messi) di skuat ini sudah berakhir, Anda harus melakukan melakukan segalanya untuk tim,” kata pelatih berkebangsaan Belanda itu seperti dikutip Deportes Cuatro, dilansir dari Sport Bible. 

“Saya tidak akan bersikap fleksibel, Anda harus memikirkan tim,” lanjutnya.

Dipahami, Messi tampaknya tidak terima bila dia disebut sebagai satu-satunya pemain yang mendapatkan hak istimewa di Barcelona sehingga dia bisa bertahan di klub Catalan itu selama hampir dua dekade.

Lebih dari itu, Messi pun merasa kecewa dengan keputusan Koeman memecat Luis Suarez. Mirisnya, pemecatan itu dilakukan melalui panggilan telepon dalam waktu 60 detik saja.

Lionel Messi sendiri memiliki klausul pelepasan senilai 700 juta euro atau sekitar Rp12,1 miliar, namun sang pemain meminta agar Barca mengizinkannya pergi secara gratis pada akhir musim.

Klausul iti sendiri telah kadaluarsa pada 10 Juni, atau 10 hari setelah tanggal awal final Liga Champions 2019/20, namun sampai saat ini pihak Balugrana belum memberikan pernyataannya secara resmi.

Diketahui, Barcelona memang menjalani musim kompetisi 2019-2020 yang amat buruk. Tim asal Catalan itu mengakhiri musim dengan nirgelar. Tak cuma itu, mereka juga dipermalukan Bayern Munchen 2-8 di perempat final Liga Champions.

Kondisi itu diikuti dengan pemecatan pelatih Quique Setien dan ditunjuknya eks pemain Barcelona, Ronald Koeman, sebagai pengganti.