Liga Inggris

Habiskan Triliunan Rupiah Sejak 2014, Chilwell Bisa Jadi Solusi Chelsea

Minggu, 30 Agustus 2020 16:36 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Chelsea FC
Ben Chilwell bisa menjadi solusi Chelsea yang sejak tahun 2014 lalu telah menghabiskan triliunan rupiah demi mencari sosok bek kiri ideal. Copyright: © Chelsea FC
Ben Chilwell bisa menjadi solusi Chelsea yang sejak tahun 2014 lalu telah menghabiskan triliunan rupiah demi mencari sosok bek kiri ideal.

INDOSPORT.COMBen Chilwell yang baru saja didatangkan bisa menjadi solusi Chelsea yang sejak tahun 2014 lalu telah menghabiskan 130 juta poundsterling (2,5 triliun rupiah) demi mencari sosok bek kiri ideal yang mereka idam-idamkan.

Pencarian Chelsea bermula sejak kepergian Ashley Cole dari Stamford Bridge pada tahun 2014, tahun di mana Cole telah mulai menua dan sudah tidak sekonsisten dulu lagi.

Pada tahun itu pula, Cole yang telah berusia 34 tahun harus rela posisinya ditempati oleh Cesar Azpilicueta yang sebenarnya berposisi asli sebagai bek kanan.

Namun, usai kedatangan Chilwell yang menguras kantong Roman Abramovich senilai 45 juta poundsterling (877,6 miliar rupiah), Chelsea disebut-sebut bisa bernapas lega. Pasalnya, bek kiri Timnas Inggris tersebut dipandang sebagai salah satu yang terbaik di Liga Inggris.

Dan kedatangannya bisa menjadi solusi atas rapuhnya sektor kiri pertahanan Chelsea sejak ditinggal Ashley Cole yang memutuskan untuk hengkang ke AS Roma 6 tahun yang lalu.

Sejak kepergian Cole, Chelsea telah mendatangkan beberapa pemain yang digadang-gadang bakal menjadi solusi atas bapuknya sektor kiri pertahanan mereka.

Filipe Luis menjadi pemain pertama yang didatangkan sejak kepergian Cole untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh jebolan akademi Arsenal itu.

Didatangkan dari Atletico Madrid dengan banderol transfer senilai 15,8 juta poundsterling (306,6 miliar rupiah), dirinya nyatanya kalah bersaing dengan Azpilicueta yang sebenarnya biasa bermain sebagai bek kanan.

Alih-alih menjadi pengganti Cole, Filipe dianggap kurang agresif dan lebih banyak duduk di bangku cadangan daripada bermain di lapangan. Pada jendela transfer sebelumnya, bek kelahiran Brasil itu memutuskan untuk kembali membela Atletico Madrid.

Setelahnya ada nama-nama gurem seperti Kenedy yang didatangkan dari Fluminense dengan banderol senilai 7 juta poundsterling (135,8 miliar rupiah) dan Baba Rahman yang datang dari Augsburg dengan banderol senilai 14 juta poundsterling (271,6 miliar rupiah) yang sudah jelas gagal membuktikan diri mereka layak menjadi solusi Chelsea.

Yang paling mending di antara mereka adalah Marcos Alonso yang didatangkan oleh Antonio Conte dari Fiorentina pada tahun 2016 dengan banderol sebesar 24 juta poundsterling (468 miliar rupiah).

Namun, dalam beberapa musim terakhir ini, Alonso tampaknya mulai diragukan kualitasnya usai Chelsea mendatangkan Emerson Palmieri dari AS Roma dengan banderol senilai 18 juta poundsterling (351 miliar rupiah).

Emerson yang menjadi bek kiri kesekian yang didatangkan oleh Chelsea nyatanya juga tampil jeblok. Alih-alih merebut posisi bek kiri dari Marcos Alonso, dirinya lebih banya duduk dan melihat rekannya bermain dari bangku cadangan.

Bek asal Italia itu sebenarnya memiliki semua potensi untuk menjadi bek kiri papan atas Liga Inggris atau bahkan dunia, tetapi entah bagaimana ceritanya dirinya bisa gagal memenuhi harapan tersebut dan tampil medioker layaknya bek kelas Divisi Championship.

Chilwell memang belum teruji bermain dalam skema permainan dan taktik milik Frank Lampard. Namun, menilik catatan penampilannya bersama Leicester City musim 2019/20 kemarin, para penggemar Chelsea layak menyebut dirinya sebagai solusi atas rapuhnya sektor kiri pertahanan mereka. Solusi yang datang setelah 6 tahun dan triliunan uang Abramovich yang terbuang percuma.