Liga Inggris

Apa Alasan Liverpool Adem-Adem Saja di Bursa Transfer Musim Panas?

Rabu, 9 September 2020 05:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Chris Brunskill Ltd/Getty Images
Klub Liga Inggris, Liverpool, memilih adem ayem saja di bursa transfer pemain kali ini, ada apa sebenarnya? Copyright: © Chris Brunskill Ltd/Getty Images
Klub Liga Inggris, Liverpool, memilih adem ayem saja di bursa transfer pemain kali ini, ada apa sebenarnya?

INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, memilih adem ayem saja di bursa transfer pemain kali ini, ada apa sebenarnya?

Seperti diketahui, The Reds tampil cukup dominan beberapa waktu terakhir. Mereka memenangkan banyak kompetisi seperti Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan yang paling mentereng adalah Liga Inggris.

Banyak orang mungkin bingung mengapa klub sekelas Liverpool, sang juara Eropa dan Inggris, justru tidak belanja pemain besar-besaran. Apalagi kucuran dana dari kemenangan-kemenangan tersebut jumlahnya pasti tak sedikit, bukan?

Sejauh ini, The Reds hanya mendatangkan Kostas Tsimikas seharga 12 juta pound (Rp231,1 miliar) dan sebenarnya geliat mereka di bursa transfer sudah adem sejak musim lalu lantaran hanya merekrut Takumi Minamino (9 juta pound).

Dalam kurun waktu tiga musim terakhir, berdasarkan data dari Swiss Ramble, Liverpool meraih profit penjualan pemain sejumlah 207 juta pound (Rp4,01 triliun) sebelum pajak.

Tapi di luar itu, mereka telah menghabiskan banyak biaya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran, yang dicomot dari pendapatan 1,353 miliar pound (Rp26,1 triliun). Liverpool pun mengantongi profit operasional 15 juta pound (Rp290 miliar) selama tiga musim terakhir.

Mereka harus membayar gaji dan bonus para pemain serta mendatangkan rekrutan baru, dan hal-hal lainnya. Oleh karena itu, meski pendapatan mereka meningkat dari tahun ke tahun, biaya operasional yang dikeluarkan juga semakin besar.

Lalu bicara soal hasil jual-beli pemain, Liverpool juga tidak ‘sekaya’ klub-klub besar Liga Inggris lainnya. Selama tiga musim terakhir, seperti telah disebutkan di atas, mereka menghasilkan 207 juta pound (Rp4,01 triliun) tapi hanya mendapat uang masuk 29 juta (Rp558 miliar).

Jumlah 29 juta itu sendiri diperoleh setelah berbagai macam perhitungan, yang sayangnya masih di bawah Manchester City (77 juta) dan Manchester United (67 juta), bahkan Tottenham Hotspur bisa mengantongi 49 juta.

Termasuk 29 juta tersebut, uang kas Liverpool pada Juni 2019 juga masih di bawah para pesaingnya, namun untungnya, The Reds tidak mengalami masalah dengan Financial Fair Play (FFP). Tentu patut dinanti apa langkah yang akan mereka ambil selanjutnya di bursa transfer kali ini.