Liga Indonesia

Jadwal Liga 1 Padat, PSIS Punya Siasat Cerdas

Kamis, 10 September 2020 05:31 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Alvin Syaptia/INDOSPORT
PSIS Semarang sudah mengatur skema terkait padatnya jadwal kompetisi Liga 1 2020, salah satunya soal rotasi tim. Copyright: © Alvin Syaptia/INDOSPORT
PSIS Semarang sudah mengatur skema terkait padatnya jadwal kompetisi Liga 1 2020, salah satunya soal rotasi tim.

INDOSPORT.COM – PSIS Semarang sudah mengatur skema terkait padatnya jadwal kompetisi Liga 1 2020. Salah satunya soal rotasi tim supaya penggawa Laskar Mahesa Jenar tidak mengalami kelelahan selama lima bulan jalannya kompetisi.

Menurut Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS Semarang, klubnya akan membagi tim dalam beberapa skuad dengan kombinasi pemain senior dan junior yang diambil dari akademi klub.

“Terkait jadwal yang padat kami sudah langkah antisipasi. Semua komponen tim sudah kami ajak komunikasi bahwa lebih baik membagi skuad dalam beberapa tim,” tandas Yoyok Sukawi, Rabu (09/09/20).

“Seperti Mas Ridwan (red-Direktur Akademi PSIS Muhammad Ridwan) yang menangani PSIS usia muda juga sudah saya minta untuk menyiapkan pemain-pemain terbaik. Mas Ridwan juga sudah memberi laporan ada sekitar 15 pemain yang layak untuk tampil membela PSIS senior di Liga 1,” tambahnya.

Yoyok Sukawi lantas mencontohkan dengan jadwal yang sudah dirilis oleh PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator liga beberapa waktu lalu.

Dalam jadwal tersebut, PSIS Semarang baru akan menjalani jadwal yang cukup padat antara pekan kelima dan keenam Liga 1 2020. Sementara dari pekan keempat ke pekan kelima jadwalnya cukup untuk melakukan recovery pemain.

“Kami away lawan Barito di Jogja tanggal 2 Oktober, setelah itu baru main lagi lawan Persita di Tangerang tanggal 10, itu jadwalnya lumayan longgar. Baru setelah itu kami padat karena tanggal 14 harus lawan PSS di Semarang,” ujar Yoyok Sukawi.

“Nah di situ kemungkinan pemain yang tampil beda. Bisa jadi yang absen lawan Persita difokuskan lawan PSS supaya tidak kelelahan. Namun semua keputusan ada di tangan tim pelatih, mereka yang lebih tahu kondisi tim,” pungkasnya.