In-depth

Melihat Peran Tersembunyi Fahmi Al Ayyubi dalam Sistem Bermain Teco di Bali United

Kamis, 24 September 2020 12:48 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Fahmi Al Ayyubi, saat dijatuhkan bek Perseru Badak Lampung FC, Reva Adi Utama dalam laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (22/10/19) lalu. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Fahmi Al Ayyubi, saat dijatuhkan bek Perseru Badak Lampung FC, Reva Adi Utama dalam laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (22/10/19) lalu.

INDOSPORT.COM - Stefano Cugurra Teco selalu menempatkan seorang pemain dengan kecepatan tinggi dalam sistem bermain timnya. Jika di Persija Jakarta ada Riko Simanjuntak, Teco memiliki Fahmi Al Ayyubi di Bali United.

Fahmi datang dari Persela Lamongan pada akhir masa transfer Liga 1 2019. Saat itu, Persela cukup berat melepas Fahmi yang tampil moncer sejak 2017. Namun pada akhirnya pemain asal Pasuruan tetap berseragam Bali United.

Bersama Bali United di Liga 1 2019, Fahmi Al Ayyubi memang belum mencetak gol. Fahmi tampil 23 kali, dengan rincian delapan kali jadi starter dan 15 kali jadi pemain pengganti.

Namun, jangan tanya berapa banyak pemain yang kena kartu kuning karena menjatuhkan Fahmi. Untuk kartu merah saja, ada tiga pemain yang merasakan getah dari menjegal Fahmi.

Ketiganya adalah Aaron Evans (PSM Makassar), I Gede Sukadana (Kalteng Putra) dan Aulia Hidayat (Badak Lampung FC. Sukadana dan Aulia menjatuhkan Fahmi saat akselerasi menuju kotak penalti. Sementara Evans terpancing emosinya setelah kerap kali duel dengan Fahmi.

Teco dalam wawancara 26 Oktober 2019 menyebut Fahmi sebagai pemain berkualitas. Teco memberi kebebasan pada Fahmi setelah melewati garis tengah lapangan. Kebebasan itu diberikan karena Fahmi memiliki skill untuk melewati lawan.

"Dia punya skill buat melewati pemain lawan. Ketika Fahmi mau bermain dengan passing juga bebas, tapi waktu dia berani penetrasi tidak jarang pemain lawan menghentikannya dengan pelanggaran keras," kata Teco kala itu.

Namun, pada awal gabung Bali United, Fahmi kerap dapat sorotan. Dia dianggap kerap terlambat turun ketika terjadi serangan balik. Pemain dari sektor tengah pun kerap menutup celah yang ditinggal Fahmi.

Seiring berjalannya waktu, Fahmi mulai menyesuaikan sistem ini. Terlihat ketika dua partai awal Liga 1 2020, Fahmi langsung kembali ke pertahanan ketika terjadi serangan balik.

Teco melihat Fahmi dari waktu ke waktu semakin matang. Ketika sistem melewati lawan dan membuat assists sudah jalan, kini saatnya Fahmi juga berkontribusi mencetak gol. Saat dua musim di Persela, Fahmi menyumbang 10 gol.

"Di sistem ini sangat penting bagi Fahmi kasih assist, tapi pasti boleh juga untuk cetak gol," tutur Teco, Rabu (23/09/20).

Menarik untuk menanti kiprah Fahmi di musim 2020. Namun tentu saja untuk masuk starting eleven, Fahmi harus berjuang keras. Di sektor sayap kanan, ada Stefano Lilipaly, M Rahmat dan Yabes Roni Malaifani. Ketiganya punya skill tak kalah bagus dari Fahmi.