Bola Internasional

Pernah Disebut The Next Messi, Eks Liverpool Ini Alami Takdir Pahit

Kamis, 8 Oktober 2020 06:28 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Stephen McCarthy/Sportsfile via Getty Images
Eks pemain Liverpool, Gerardo Bruna, sempat disebut-sebut sebagai The Next Lionel Messi. Copyright: © Stephen McCarthy/Sportsfile via Getty Images
Eks pemain Liverpool, Gerardo Bruna, sempat disebut-sebut sebagai The Next Lionel Messi.

INDOSPORT.COM - Eks pemain Liverpool, Gerardo Bruna, buka suara soal julukan yang sempat disematkan padanya, yakni The Next Lionel Messi.

Bruna didatangkan dari Real Madrid pada 2007 saat usianya masih 16 tahun. Pemain asal Argentina ini lahir pada 1991 alias terpaut empat tahun lebih muda dari Lionel Messi.

Bukan tanpa alasan Bruna digadang-gadang sebagai calon Messi-nya Liverpool lebih dari satu dekade silam. Ia tampil sangat brilian di akademi dan mencatatkan namanya di daftar 10 besar Top 50 Most Exciting Teenage Footballers in 2007 versi World Soccer Magazine.

Namun sayang, takdir indah tidak memihak padanya setelah gagal tampil satu kali pun di tim utama dan dilepas oleh Kenny Dalglish pada 2011. Ia pun kemudian membela sejumlah klub yang tidak setenar The Reds seperti Blackpool, Huesca, Tranmere Rovers, dan lain-lain.

Kini tahun-tahun telah berlalu, Gerardo Bruna pun buka suara soal masa lalunya yang pahit itu, termasuk saat dianggap sebagai The Next Messi di Liverpool.

“Lionel Messi hanya ada satu tapi Anda tidak bisa berbuat apa-apa tentang pemberitaan yang pers buat tentang Anda,” ujar Bruna kepada Liverpool Echo.

Meski pada waktu itu ramai disebut sebagai The Next Messi, Bruna mengaku tidak terpengaruh. Menurutnya, pandangan dan opini publik tidak dapat dihindari, apalagi sebagai seorang figur publik yang dikenal orang.

“Itu tidak mengganggu atau memengaruhi saya. Media menamai saya seperti itu, yasudah. Saya ingin menciptakan nama besar sendiri,” ucap pemain yang kini bermain untuk klub Irlandia, Derry City, tersebut.

Lebih lanjut, Gerardo Bruna mengenang pertama kali ia menginjakkan kaki di Liverpool saat remaja. Tentu bukan hal yang mudah karena pada waktu itu ia masih sangat muda.

“Saya masih berusia 16 tahun dan datang ke negara baru dengan kebudayaan yang baru pula, gaya sepak bola baru, dan juga bahasanya beda. Saya merasa kesulitan untuk beradaptasi,” ucapnya.

Walaupun demikian, ia tidak menyesal pernah menjadi bagian klub Liga Inggris tersebut meski gagal bermain untuk tim utama. Menurutnya, pengalaman bersama The Reds membuatnya berkembang sebagai pribadi dan juga pemain.