Bola Internasional

Mengenang Don Revie, Pelatih Sekaligus Ayah bagi Leeds United

Sabtu, 10 Oktober 2020 18:26 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Evening Standard/Hulton Archive/Getty images
Mengenang Donald George Revie atau Don Revie, pelatih legendaris sekaligus 'Ayah' bagi Leeds United. Copyright: © Evening Standard/Hulton Archive/Getty images
Mengenang Donald George Revie atau Don Revie, pelatih legendaris sekaligus 'Ayah' bagi Leeds United.

INDOSPORT.COM – Banyak pelatih di kompetisi teratas Inggris yang menancapkan namanya sebagai salah satu yang terbaik. Dari sekian banyak nama juru taktik terbaik di kompetisi terpopuler ini, hanya ada satu nama yang terlupakan yakni Donald George Revie atau Don Revie.

Sepak bola Inggris sangat diperhitungkan pada era 1970 hingga 1980 an. Beberapa tim asal negeri Ratu Elizabeth itu banyak yang mampu berprestasi di ajang domestik dan di ajang kontinental seperti European Cups (Liga Champions).

Salah satu yang menjadi raja di kancah domestik pada rentang waktu tersebut adalah Leeds United. Tim berjuluk The Whites ini menjadi tim terbesar dengan basis penonton dan gelimang prestasi.

Keberhasilan Leeds menjadi tim papan atas Inggris sendiri tak lepas dari tangan Don Revie. Pria kelahiran tahun 1927 ini mampu menyulap The Whites yang sebelumnya berada di divisi dua merangkak naik dan menjadi kampiun divisi satu (kasta teratas sepak bola Inggris kala itu).

Rekam jejak karier Don Revie di dunia sepak bola telah dimulainya sejak masih aktif bermain. Tercatat mantan pelatih Timnas Inggris ini pernah membela Leicester City, Hull City dan Manchester City.

Berposisi sebagai penyerang, ia menorehkan catatan fantastis di level klub termasuk saat dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik pada tahun 1995 bersama Man City. Karier cemerlang Don Revie sebagai pemain membuatnya menjajaki dunia kepelatihan.

Pekerjaan sebagai pelatih pertama kali ia dapatkan bersama Leeds. Saat itu statusnya merupakan pemain dan pelatih The Whites. Posisi pelatih ia dapatkan usai Jack Taylor mengundurkan diri.

Saat jabatan pelatih jatuh ke tangannya, Leeds hanyalah tim kasta kedua dan berada dalam kondisi buruk.  Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Don Revie yang ditunjuk sebagai pelath pada musim 1960/61.

Dengan konsep kekeluargaan yang ia bangun di antara pemain perlahan membuat penampilan Leeds mulai menanjak. Tak butuh waktu lama, ia berhasil membawa The Whites promosi ke kasta teratas.

Pelan tapi pasti, konsep kekeluargaan yang ia praktekan pun lambat laun membuahkan hasil. Don Revie selalu mengistimewakan pemainnya dan memberi perhatian lebih agar setiap pemain Leeds di bawah arahannya meraih hasil maksimal.

Dalam film biografi Brian Clough berjudul ‘Damned United’ Don Revie bahkan menggambarkan caranya mengasuh pemain Leeds United dengan istilah ‘memandikan dan memijat anak asuhnya’. Konsep ini yang membuat Don Revie terlihat istimewa.

Sebab lewat caranya tersebut, ia mampu membawa Leeds United meraih titel pertama di bawah arahannya yakni Piala Liga pada musim 1967/68.

Gelar pun berlanjut mampir ke lemari Leeds saat Don Revie mampu menyulap tim yang bermarkas di Elland Road ini menjadi kampiun liga pada musim 1968/69, lalu gelar Piala FA pada musim 1971/72 dan  gelar liga kedua pada tahun 1973/74.

Prestasi dan cara kerjanya pun membuat sosok Don Revie disukai publik Inggris. Alhasil FA (Asosiasi sepak bola Inggris) menunjuknya sebagai pelatih Timnas Inggris pada menggantikan Alf Ramsey pada tahun 1974.

Namun keputusannya menukangi Timnas Inggris dan meninggalkan Leeds menjadi masalah baginya. Cara kerja Don Revie di Leeds United ternyata tak mempan terhadap para penggawa The Three Lions.

Belum lagi bobroknya birokrasi FA membuat Don Revie merasa tak betah. Konflik internal ini pn berujung pada rentetan hasil buruk yang diterima Timnas Inggris di bawah arahannya.

Alhasil, hanya 29 laga saja ia jalani bersama Timnas Inggris sebelum akhirnya undur diri pada 1977. Sebuah catatan buruk tentunya. Setelahnya, kariernya sebagai pelatih pun meredup.

Ia bahkan mengambil pekerjaan melatih di Timur Tengah kala menukangi Uni Emirat Arab dan tim-tim seperti Al-Nassr (Arab Saudi) dan El-Ahly (Mesir). Pilihan ini diambilnya menyusul ditangguhkannya dirinya dari sepak bola selama 10 tahun.

Penangguhan ini sebagai buntut dari konfliknya dengan Ketua FA kala itu, Sir Harold Tompson, yang membuat namanya tercoreng karena kuatnya pengaruh birokrasi FA di sepak bola Inggris.

Don Revie pun akhirnya memutuskan menuntut FA yang kemudian tuntutannya dikabulkan pengadilan. Meski begitu, kariernya sebagai pelatih telah meredup.

Pada 1989, Don Revie pun tutup usia di Rumah Sakit Edinburgh akibat penyakit Neuron Motorik. Hal ini pun mengundang perasaan duka di kalangan pemain Leeds yang ia perlakukan sebagai anak.

Terlepas dari kontroversinya dan buruknya nama yang ia dapatkan akibat berseteru dengan FA, nama Don Revie tetap harum walau mulai terlupakan dan hilang ditelan sejarah.