In-depth

Menanti Debut Hakim Ziyech di Liga Inggris dan Dampaknya ke Permainan Chelsea

Sabtu, 17 Oktober 2020 15:52 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Adam Davy/PA Images via Getty Images
Hakim Ziyech, pemain sepakbola Chelsea. Copyright: © Adam Davy/PA Images via Getty Images
Hakim Ziyech, pemain sepakbola Chelsea.

INDOSPORT.COM – Pekan kelima Liga Inggris 2020/21 kemungkinan besar akan menampilkan beberapa debutan anyar dari berbagai tim. Salah satu yang sangat dinantikan adalah debut Hakim Ziyech bersama Chelsea.

Ziyech didatangkan Chelsea pada Februari 2020 silam sebagai pembelian pertama The Blues di bawah asuhan Frank Lampard. Namun ia baru bergabung dengan klub asal London barat ini pada 1 Juli layaknya pemain anyar di transfer musim panas.

Sejak kehadirannya ke Stamford Bridge, Ziyech belum melakukan debut kompetitif resmi bersama Chelsea. Namun ia pernah sekali membela The Blues di laga uji coba melawan Brighton & Hove Albion di Amex Stadium (29/08/20).

Pertandingan pertamanya sebagai pemain Chelsea, Ziyech bermain sebagai winger kanan dalam formasi 4-2-3-1. Hasilnya pun cukup baik. Ia menjadi aktor di balik gol pertama Timo Werner bagi The Blues.

Gol tersebut memang tak cukup baik. Pasalnya, Werner tinggal menceploskan bola hasil tandukan gagal Callum Hudson-Odoi. Namun di balik gol ini, ada umpan diagonal yang jadi ciri khas Ziyech.

Umpan diagonal dari sisi kanan ke sisi kiri yang ia lepaskan terbilang sangat akurat. Hal ini menjadi sinyal bagaimana pemain asal Maroko ini melengkapi puzzle Chelsea yang hilang seiring kepergian Eden Hazard.

Sebelum Ziyech datang, Chelsea tak memiliki pemain kreatif di lini tengah. Hanya Willian dan Cesar Azpilicueta saja yang mencetak banyak assist (7) pada Liga Inggris musim 2019/20 lalu.

Ziyech seakan menjadi pelepas dahaga Chelsea akan pemain kreatif. Kemampuannya dalam melepaskan umpan baik umpan panjang dan umpan daerah bahkan diakui Frank Lampard seperti penuturan Rio Ferdinand.

“Anda tahu apa Lampard katakan padaku soal Ziyech? Dia berkata, ‘Umpannya (Ziyech) sangat luar biasa. Saya melihatnya melakukan umpan memotong dengan kaki kiri dan Mason Mount, Timo Werner, Kai Havertz akan berlari’,” ungkap Ferdinand dikutip dari Metro Sport.

Apa yang ditampilkan Hakim Ziyech lewat kreatifitasnya dengan kaki kiri baik saat melepaskan umpan dan melepaskan tembakan nyatanya telah ia lakukan secara konstan sejak masih bermain di Eredivisie.

Sebagai contoh pada performanya di Eredivisie Belanda musim 2019/20 bersama Ajax Amsterdam, Ziyech mampu membuat rata-rata 4,15 peluang (Chances Created) per 90 menit laga dimana 0,94 di antaranya merupakan Big Chances (peluang emas).

Catatan 0,94 peluang emas per 90 menit laga ini lebih unggul dibandingkan Kevin De Bruyne (0,82) yang menjadi top assist Liga Inggris musim 2019/20 sekaligus playmaker dan pemain terbaik.

Jika dijabarkan, Ziyech tak hanya membantu rekannya untuk mencetak gol, namun juga memberi umpan yang tepat agar rekannya mendapat posisi yang pas untuk mencetak gol.

Tak mengherankan jika selama membela Ajax Amsterdam, ia mampu mencetak 82 assist dalam 165 laga di seluruh ajang. Dengan kata lain, ia membuat setidaknya satu assist dalam dua laga bagi De Godenzonen.

Lalu Ziyech tak hanya andal dalam membuat peluang atau menciptakan assist bagi rekan-rekannya. Kaki kiri milik pemain berusia 27 tahun ini seakan memiliki daya magis lewat gol-gol spektakuler yang ia buat.

Sebagai contoh, dua gol spektakuler lewat kaki kirinya ia ciptakan di fase grup Liga Champions 2019/20 saat melawan Valencia (03/10/19) dan Chelsea (06/11/19).

Saat melawan Valencia, Ziyech melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dengan menyisir lini kiri pertahanan lawan dan diakhiri dengan sepakan keras yang gagal dihadang Jasper Cillessen.

Golnya saat lawan Chelsea pun tak kalah memukau. Lewat situasi tendangan bebas di sudut sempit, ia mampu melepaskan tembakan ke tiang jauh yang lantas menerpa tiang dalam gawang dan mengenai wajah Kepa Arrizabalaga.

Apa yang ditawarkan Ziyech pun merupakan sesuatu yang tak Chelsea dapatkan sejak hengkangnya Lampard. Ya, sejak kepergian sang legenda, The Blues tak punya gelandang dengan umpan menawan dan kemampuan mencetak gol ketika lawan memainkan strategi bertahan (low block).

Tentu menarik dinantikan bagaimana performa Hakim Ziyech di Liga Inggris 2020/21 ini. Apakah ia benar-benar membuktikan dirinyalah pembelian terbaik Chelsea di 2020 ini?