In-depth

Thiago Silva: 'Si Monster' yang Tak Termakan Usia

Minggu, 25 Oktober 2020 09:58 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© (Photo by Matthew Ashton - AMA/Getty Images)
Thiago Silva membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk menjadi salah 1 bek terbaik di Liga Inggris. Copyright: © (Photo by Matthew Ashton - AMA/Getty Images)
Thiago Silva membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk menjadi salah 1 bek terbaik di Liga Inggris.

INDOSPORT.COM – Usia hanyalah angka. Frasa tersebut seakan menggambarkan betapa hebatnya performa Thiago Silva di usianya yang kini 36 tahun saat mengawal gawang Chelsea kala berhadapan dengan Manchester United (24/10/20) WIB.

Laga Man United vs Chelsea merupakan laga besar yang diyakini akan menampilkan permainan cepat, keras dan penuh drama.

Sayang, keinginan pecinta sepak bola melihat pertandingan kelas dunia yang berisikan drama dan strategi menawan harus pupus begitu saja, setidaknya terlihat sejak peluit dimulainya pertandingan dibunyikan.

Selama 90 menit laga, kedua tim cenderung bermain pasif. Hal ini terlihat dari tak banyaknya peluang matang yang tercipta dari kedua tim.

Bahkan secara statistk xG (Expected Goals), Man United hanya mampu menciptakan 0,73 peluang matang per 90 menit. Sedangkan Chelsea hanya memiliki 0,25 peluang matang per 90 menit.

Buruknya permainan kedua tim pun seakan menghapus fakta bahwa Man United dan Chelsea merupakan tim papan atas Liga Inggris. Sebab, apa yang mereka tampilkan di laga ini bak laga tim papan tengah atau tim papan bawah.

Tak pelak, Patrice Evra selaku pundit di laga ini mengaku bosan dengan pertandingan yang ditampilkan kedua tim. Tak adanya peluang matang dan keinginan untuk menang menghancurkan status ‘Big Match’ antara kedua tim.

“Tentu saja itu pertandingan yang membosankan. Anda tak bisa katakan pertandingan ini (Man United vs Chelsea) adalah pertandingan besar lagi. Kedua tim tak bertarung untuk gelar,” ujar Evra.

Permainan bertahan yang ditampilkan Man United dan Chelsea pun tak selamanya buruk. Sebab, permainan defensif ini memunculkan performa menawan dari para pemain belakang yang selama ini terabaikan oleh pecinta sepak bola.

Evra mengakui bahwa hanya Thiago Silva (Chelsea) dan Victor Lindelof (Man United) yang menjadi bintang di laga ini. Keduanya secara solid menampilkan performa apik dalam mengawal gawangnya agar tidak kebobolan.

“Pemain terbaik di Chelsea adalah Thiago Silva dan pemain terbaik di Manchester United adalah Victor Lindelof. Itu tak cukup dari kedua tim,” tutur Evra.

Lindelof yang sebelumnya menjadi sorotan karena kerap melakukan kesalahan secara perkasa mampu mengorganisir lini pertahanan Setan Merah dan membuat para pemain depan Chelsea nampak kikuk.

Namun, apa yang ditampilkan Lindelof sejatinya tak begitu hebat. Sebab, Chelsea tak banyak membuat peluang dan tak banyak mengancam gawang David De Gea.

Jika berbicara bek terbaik di laga ini, tentunya kredit harus diberikan kepada Thiago Silva. Di usia 36 tahun, ia tetap tampil prima dan nampak solid menghadapi gempuran Man United sepanjang 90 menit.

Thiago Silva secara perkasa mampu menghentikan setiap alur serangan Man United yang memang tampil dominan dalam membuat peluang di lini pertahanan Chelsea.

Secara statistik, sepanjang 90 menit laga, Thiago Silva mampu menjadi pemimpin alur serangan Chelsea dari lini belakang. Hal ini terlihat dari 95 sentuhan yang ia buat sepanjang laga.

Kemampuannya menjadi pembuka alur serangan Chelsea dari belakang pun terlihat dari 82 umpan yang ia buat dimana akurasi umpannya mencapai 94 persen. Catatan ini sebagai gambaran bahwa dirinya berkontribusi dalam membangun serangan The Blues.

Dalam urusan bertahan, Thiago Silva mampu membuat Marcus Rashford dan mantan rekannya, Edinson Cavani, mati kutu dengan 6 sapuan, 2 intersep, dan 2 blok.

Bahkan catatan itu diperindah dengan fakta bahwa sepanjang 90 menit Thiago Silva tak pernah membuat pelanggaran dan tak ada satupun pemain Man United yang mampu melewatinya dengan bola.

Apa yang ia tampilkan ini seakan membungkam kritik yang mengalir kepadanya saat Thiago Silva didatangkan Chelsea secara gratis pada musim panas 2020.

Kritikan itu seperti yang diberikan oleh mantan pemain Chelsa, Craig Burley. Pria asal Skotlandia ini meremehkan Thiago Silva dan menyebut pemain asal Brasil ini membutuhkan masker oksigen untuk bermain di Liga Inggris.

“Thiago Silva akan membutuhkan masker oksigen karena hanya N’Golo Kante saja yang memiliki kualitas untuk bertahan,” ujar Craig Burley dikutip dari Metro Sports.

Tentunya dengan apa yang ditampilkan Thiago Silva di laga Manchester United vs Chelsea membuat Craig Burley harus menjilat ludahnya. Apalagi dengan fakta bahwa selama bek berusia 36 tahun ini bermain, The Blues mampu mencetak 3 clean sheets.