In-depth

Sudah Sewajarnya Arsenal Merindukan Mesut Ozil

Selasa, 10 November 2020 05:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Penampilan inkonsisten klub Liga Inggris, Arsenal, di bawah Mikel Arteta kembali mengungkit keheranan para fans terkait keputusan klub menyingkirkan Mesut Ozil. Copyright: © Chloe Knott - Danehouse/Getty Images
Penampilan inkonsisten klub Liga Inggris, Arsenal, di bawah Mikel Arteta kembali mengungkit keheranan para fans terkait keputusan klub menyingkirkan Mesut Ozil.

INDOSPORT.COM - Penampilan inkonsisten klub Liga Inggris, Arsenal, di bawah Mikel Arteta kembali mengungkit keheranan para fans terkait keputusan klub tak menyertakan Mesut Ozil musim ini. 

Kekalahan mengejutkan didapatkan oleh Arsenal kala menjamu Aston Villa pada pekan kedelapan Liga Inggris, Senin (09/11/20). Bermain di Emirates Stadium, The Gunners digasak tiga gol tanpa balas. 

Tiga gol kemenangan Aston Villa dicetak oleh Ollie Watkins (72', 75') dan gol bunuh diri Bukayo Saka (25'). Hasil ini jelas sangat mengecewakan mengingat secara materi pemain, skuad asuhan Mikel Arteta masih di atas The Villans. 

Arsenal memang terlihat kewalahan dalam laga ini. Tidak banyak peluang yang dimiliki oleh tim berjuluk The Gunners tersebut.

Arsenal hanya mampu melepaskan 13 tembakan dan dua yang mengarah ke gawang. Sebaliknya, Aston Villa mampu membombardir gawang Arsenal sebanyak 15 kali dengan enam di antaranya mengarah ke gawang. 

Kekalahan ini langsung membuat para fans Arsenal rindu akan sosok Mesut Ozil. Maklum, pada masa keemasannya di London, Ozil adalah motor utama dalam lini serang Arsenal. 

Bersama Ozil di masa lalu, Arsenal tampil penuh kreativitas. Jauh seperti saat laga melawan Aston Villa dini hari tadi. 

Keputusan Mikel Arteta pun kembali dipertanyakan, apakah sosok Mesut Ozil betul-betul tidak berguna dalam skema permainannya? Apalagi, Bukayo Saka yang mulai menggantikan peran Ozil malah mencetak gol bunuh diri di laga melawan Aston Villa. 

Sentimen untuk Ozil

Mesut Ozil menjalani musim kedelapannya bersama The Gunners pada 2020-2021 ini. Namun, hanya di musim pertama dan keenam saja ia bisa benar-benar menjadi andalan. 

Sebab, ketka Arsenal dipegang oleh Unai Emery, perannya perlahan tersingkirkan. Kondisi ini semakin diperparah ketika Mikel Arteta mengambil alih tampuk kepelatihan. 

Sebagai seorang gelandang, tak ada yang meragukan kejeniusan seorang Ozil. Ia adalah salah satu talenta terbaik yang dimiliki Timnas Jerman.

Masalah kebugaran menjadi salah satu isu yang membuat dirinya tertolak di klub. Seperti diketahui, Ozil memiliki masalah pada kebugaran fisik. Musim-musim terakhirnya di Arsenal Ozil memang kerap dibekap cedera.

Seperti diketahui, Ozil memiliki masalah pada kebugaran fisik. Musim-musim terakhirnya di Arsenal,Ozil memang kerap dibekap cedera.

Meski bukan cedera parah, namun hal itu membuatnya sering absen dari skuad. Beberapa kali pula ia batal main karena sakit.

Karena rentetan cedera kecil ini, Ozil pun jadi seperti kehilangan sentuhannya. Di sisi lain, Mikel Arteta mulai terbiasa dengan strategi tanpa Mesut Ozil.

Dalam taktiknya, Arteta lebih suka memainkan Ozil di posisi melebar entah itu 4-3-3 atau pun 3-4-3. Hal ini yang membuat dirinya gagal menunjukkan potensi terbaik dan kalah efektif dari Granit Saka atau bahkan Mohamed Elneny

Di sisi lain, entah ada kaitannya atau tidak, 'waktu luang' yang dimiliki Ozil membuatnya jadi aktif dalam hal-hal yang bersifat politis dan kontroversial. 

Ozil dikenal sebagai pemain yang kritis dalam persoalan muslim Uighur. Hal ini membuatnya berurusan dengan pemerintah China yang menghapus namanya dalam game Pro Evolution Soccer serta menutup siaran Arsenal di negara tersebut.

Ozil juga harus menerima kenyataan tidak boleh lagi membela Timnas Jerman usai berteman dengan presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

Hal-hal di atas pun terakumulasi hingga puncaknya, ia tak dimasukkan oleh Arsenal ke dalam skuad untuk liga Inggris dan Liga Europa paruh awal musim ini. 

Padahal, dirinya tak mengalami cedera apapun. Menepikan pemain sekelas Ozil tentu menjadi sebuah pertanyaan besar. Apakah memang betul ada sentimen dari Arsenal untuk Ozil?