Liga Italia

Ini Solusi agar Inter Milan Bisa Bangkit Menurut Kiper Legendaris Italia

Rabu, 11 November 2020 16:47 WIB
Editor: Juni Adi
© Marco Luzzani/Getty Images
Skuat Inter Milan merayakan gol Lautaro Martinez ke gawang Fiorentina Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Skuat Inter Milan merayakan gol Lautaro Martinez ke gawang Fiorentina

INDOSPORT.COM - Kiper legendaris Italia dan Inter Milan, Walter Zenga, turut memberikan tanggapannya terkait tren buruk yang sedang melanda Nerazzurri belakangan ini. Dirinya menyebut, solusi bagi Inter untuk bangkit adalah mereka harus menemui satu titik balik. Apakah itu?

Seperti diketahui, Inter kembali gagal menang dalam lanjutan laga  Liga Italia musim 2020/21. Pada pekan ketujuh, Inter ditahan imbang tuan rumah Atalanta dengan skor 1-1 di Gewiss Stadium, Minggu (08/11/2020) malam WIB.

Tim asuhan Antonio Conte sebenarnya sempat membuka keunggulan melalui sepakan Lautaro Martinez. Namun, La Dea mampu menyamakan skor menjadi 1-1 melalui Aleksey Miranchuk.

Hasil imbang ini semakin memperpanjang hasil kurang memuaskan yang didapat Romelu Lukaku dan kawan-kawan. Mereka hanya bisa menang satu kali dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Serangkaian hasil tersebut menurut Conte, karena para pemainnya tidak punya naluri pembunuh. Namun Walter Zenga dengan tegas menampik alasan tersebut.

"Saya tidak setuju dengan Conte. Pendapat Conte itu memicu polemik di luar sana. Musim lalu saya sudah sempat berbicara kepada Conte untuk mengurangi dalam hal mengeluarkan pernyataan kontroversial di publik," ujar Walter Zenga dikutip dari Football Italia, Selasa (10/11/20).

Zenga menilai, pernyataan yang dibuat Conte justru membuat pemain Inter mengalami tekanan akibat sejumlah hasil buruk tersebut. Padahal menurut Zenga, yang dibutuhkan Inter saat ini adalah menemukan momen yang bisa menjadi titik balik agar bisa bangkit di laga-laga berikutnya.

Saat ini, Inter masih berkutat di posisi ketujuh klasemen Serie A Italia dengan perolehan poin 12 dari tujuh laga. Di pentas Liga Champions lebih parah lagi, mereka menjadi juru kunci Grup B, di bawah Borussia Monchengladbach, Real Madrid, dan Shakhtar Donetsk.