In-depth

Ketika Egoisme Tak Pernah Menang Melawan Dirk Kuyt

Jumat, 13 November 2020 16:47 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Rico Brouwer/Soccrates/Getty Images
Dirk Kuyt, mantan pemain yang pernah membela Liverpool dan Feyenoord. Copyright: © Rico Brouwer/Soccrates/Getty Images
Dirk Kuyt, mantan pemain yang pernah membela Liverpool dan Feyenoord.

INDOSPORT.COM - Jika berbicara soal pemain sepak bola yang berkarakter unik, nama Dirk Kuyt jelas tidak boleh dilewatkan.

Mantan pemain Liverpool asal Belanda tersebut adalah salah satu yang terbaik di generasinya. Selain The Reds, Kuyt juga pernah membela FC Utrecht dan Feyenoord namun tidak pernah lupa dengan klub lawasnya, Quick Boys.

Bahkan, ia bersedia turun gunung setelah memutuskan pensiun pada tahun 2017 hanya demi membantu klub amatir Belanda tersebut yang kekurangan stok striker. Kacang tidak lupa kulitnya.

Dirk Kuyt lahir di Katwijk pada 22 Juli 1980 dari keluarga nelayan. Kemungkinan besar, ia akan melanjutkan jejak ayahnya melaut jika saja takdir tidak membawanya ke dunia si kulit bundar.

Quick Boys adalah klub pertama yang ia masuki saat masih berusia lima tahun. Penampilannya yang apik pun menarik minat FC Utrecht yang kemudian memboyongnya pada 1998.

Jelas saja Kuyt tidak pernah melupakan Quick Boys mengingat ia pernah begitu lama menimba ilmu di sana. Ya, 13 tahun bukan waktu yang sebentar.

Curahan perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan Kuyt kepada Quick Boys tersebut mungkin hanya satu dari sekian kebaikannya sebagai pribadi sekaligus pesepak bola. Ke mana pun ia pergi, ia selalu dicintai oleh para suporter.

Setelah dari FC Utrecht, Kuyt pun bermain untuk Feyenoord yang merekrutnya pada 2003. Pada saat itu, ia bahkan masih menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di Quick Boys.

“Saya selalu berkomunikasi dengan mereka. Ketika saya di Feyenoord, saya pergi ke sana setiap hari Sabtu karena banyak teman saya yang bermain di tim utama,” ucap Kuyt seperti pernah diwartakan laman lfchistory.net.

“Ketika saya berada di sana, saya bukan seorang pemain profesional. Saya hanya Dirk Kuyt, bocah yang berasal dari desa itu,” tambahnya lagi.

Kini Kuyt pun bisa mewujudkan keinginannya tersebut setelah pensiun dari sepak bola.