INDOSPORT.COM - Kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar mengakui Jakmania atau pendukumg tim punya peran penting dalam kesuksesan karirnya di Ibu Kota. Dukungan Jakmania yang tiada henti membuatnya nyaman dan bisa memberikan penampilan terbaik saat diturunkan.
Sebagai orang Sunda (kelahiran Purwakarta, Jawa Barat) dan mantan pemain Persib Bandung, tentu tidak mudah bagi Shahar bermain untuk Persija yang dikenal punya rivalitas tinggi dengan Persib. Namun, ia bisa melewati itu berkat support penuh Jakmania.
Shahar bergabung dengan Persija pada pertengahan musim 2018. Ia didatangkan dengan status pinjaman, setelah tak jadi pilihan utama di klub sebelumnya, PSM Makassar.
Ketika datang, Shahar merasakan dukungan dari Jakmania yang membuat gairah bermain sepak bolanya kembali tumbuh. Hal itu membuat dirinya tampil all out bersama Macan Kemayoran, ketika kiper utama, Andritany Ardhiyasa absen.
"Kehadiran the Jakmania telah membangkitkan gairah bermain bola saya. Berkat dukungan mereka bisa menjadikan saya seperti ini. Dalam arti bisa dihargai sebagai pemain bola dengan mereka," ujar Shahar dalam rilis Persija.
Walau tak jadi kiper nomor satu, penampilan Shahar selalu diapresiasi tinggi Jakmania. Puncaknya, pemain 30 tahun itu sukses membantu Persija meraih juara Liga 1 2020.
Berkat kontribusinya, Persija kemudian mempermanenkan kontraknya hingga saat ini. Pada musim lalu, Shahar tampil dalam 12 laga, ketika Andritany mengalami cedera cukup lama.
"Tidak hanya itu dukungan mereka juga meningkatkan kinerja pemain Persija. Apalagi setiap pemain di Persija memang membutuhkan peran mereka termasuk saya. Maka itu dukungan mereka jadi momen terbaik dikarier saya di Persija," tuturnya.
Shahar merupakan pemain spesial. Dirinya adalah satu-satunya pemain yang pernah juara Liga Indonesia bersama Persib dan Persija, dua tim yang dikenal punya rivalitas tinggi laiknya Real Madrid dan Barcelona.
Selain Shahar Ginanjar, skuat Persija saat ini punya pemain lainnya yang juga berasal dari Sunda dan pernah menimba ilmu di Persib Bandung. Pemain lain yang dimaksud adalah Alfath Fathier.