INDOSPORT.COM - Gemerlap liga di luar negeri ternyata tak selamanya membuat para pemain sepak bola Tanah Air tertarik bergabung. Bahkan, bagi sebagian pemain yang harus menunggu tanpa kepastian nasib Liga 1 di tengah pandemi sekali pun seperti Febri Hariyadi.
Vakumnya Liga Indonesia akibat pandemi dan tak ada izin kepolisian membuat para penggemar ramai mendorong para pemain Indonesia untuk berkarier di luar negeri. Namun, tidak banyak pemain lokal yang berani mengambil tantangan tersebut, meski ada rumor klub luar yang tertarik menggunakan jasa mereka.
Dari ribuan pesepakbola Indonesia, saat ini hanya tercatat beberapa nama yang berani keluar dari zona nyaman dan berkarier di Liga Malaysia, Thailand bahkan Eropa.
Mereka adalah Ryuji Utomo, Yanto Basna, Brylian Aldama, Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman dan beberapa pemain lain yang tergabung di Vamos Indonesia dan bermain di klub divisi tiga dan empat Liga Kroasia hingga Spanyol.
Kesempatan berkarier di luar negeri memang terbuka lebar, beberapa pemain bahkan klub mengakui jika pihaknya mendapat tawaran, terutama dari klub kawasan ASEAN seperti Malaysia dan Thailand.
Belakangan Febri Hariyadi dikabarkan dilirik oleh klub luar karena vakumnya Liga Indonesia. Gelandang tim Liga 1 Persib Bandung, Febri Hariyadi, mengaku sempat mendapatkan tawaran dari klub yang ada di Asia maupun Eropa pada musim lalu.
Kondisi ini pun sempat menimbulkan kontroversi. Tak sedikit pencinta sepak bola nasional dan bahkan pemain melayangkan kritiknya.
Termasuk Febri Hariyadi, berikut ini kami rangkum empat pemain Indonesia yang pernah tolak gabung klub luar negeri.
1. Febri Hariyadi
Gelandang tim Liga 1 Persib Bandung, Febri Hariyadi, mengaku sempat mendapatkan tawaran dari klub yang ada di Asia maupun Eropa pada musim lalu.
Meski begitu, pemain jebolan Diklat Persib ini tidak menyebutkan identitas klub Asia maupun Eropa yang tertarik untuk merekrutnya. Hanya saja, menurut Febri Hariyadi, pada musim lalu ada tim luar negeri yang ingin menggunakan tenaganya.
"Dari Eropa ada Asia ada. Tahun kemarin, sebelum tahun ini," kata pemain Persib Bandung yang menggunakan nomor punggung 13 ini.
Pemain yang akrab disapa Bow ini menuturkan, saat itu tidak bisa menerima tawaran dari klub tersebut, walaupun sebagai pesepak bola profesional ia memiliki keinginan untuk mengembangkan kariernya di luar negeri.
Menurut Febri Hariyadi, ada beberapa kendala yang membuatnya tidak bisa meninggalkan Persib Bandung. Meski begitu, Bow berharap ada kesempatan lagi baginya untuk bermain di Asia maupun Eropa.
2. Riko Simanjuntak
Penyerang sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, pada beberapa waktu lalu juga pernah menyatakan menolak tawaran bermain dari sejumlah klub luar negeri.
Alasannya tak lain adalah karena rasa cintannya kepada klub Persija yang telah ia bawa juara pada musim 2018 lalu. RIko mengaku selama pandemi COVID-19, sejumlah klub menghubunginya.
Namun Riko memilih untuk menghormati kontraknya bersama Persija yang masih ada tiga tahun lagi. Ia juga mengaku merasa nyaman di Persija Jakarta.
3. Lerby Eliandry
Masih ingat dengan Lerby Eliandry? Mantan striker Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 itu juga sempat dilirik salah klub besar Liga Thailand.
Sejumlah media mengabarkan kontrak yang disodorkan padanya berkali-kali lipat dari yang didapatkannya di Borneo FC. Akan tetapi, Lerby lebih memilih tetap bermain di Borneo FC (dulu Pusamania Borneo FC).
4. Bayu Gatra
Pada 2015 silam, seorang pemain muda bernama Bayu Gatra pernah mencuri perhatian di ajang Piala Presiden. Penampilannya sampai mengundang perhatian klub luar negeri.
Meski belum diketahui nama klubnya, Bayu akhirnya memilih berkarier di Indonesia. Saat ini sendiri Bayu Gatra menjadi pemain PSM Makassar setelah sebelumnya cukup lama membela Madura United.
5. Hamka Hamzah
Beberapa bulan lalu, mantan gelandang Timnas indonesia, Firman Utina, pernah menceritakan tentang masa lalu dirinya dan rekannya di tim nasional, Hamka Hamzah.
Dalam keterangannya, ia menyebut Hamka Hamzah pernah dilirik klub dari Uruguay. Akan tetapi, bek legendaris Liga Indonesia itu memilih menolak tawaran tersebut. Menurut Firman, rekannya itu ragu karena belum siap secara mental serta halangan-halangan lainnya.