In-depth

Trio Norwegia, Kunci AC Milan Ulangi Masa Kejayaan?

Rabu, 16 Desember 2020 11:21 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Memiliki pengalaman indah bersama para trio Belanda dan Swedia, AC Milan pun kini berpeluang untuk mengulangi kisah indah tersebut dengan trio Norwegia. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Memiliki pengalaman indah bersama para trio Belanda dan Swedia, AC Milan pun kini berpeluang untuk mengulangi kisah indah tersebut dengan trio Norwegia.

INDOSPORT.COM - Memiliki pengalaman indah bersama para trio Belanda dan Swedia, AC Milan pun kini berpeluang untuk mengulangi kisah indah tersebut dengan trio Norwegia

Di masa silam, klub Serie A Liga Italia, AC Milan, memiliki ikatan begitu erat dengan pemain dari tanah Skandinavia, dan di masa kini, tradisi itu sepertinya tengah ingin dirajut kembali oleh Rossoneri. 

Media massa Italia dan Eropa baru-baru ini mengabarkan bahwa raksasa Italia, AC Milan, tengah tertarik untuk mendatangkan bomber sensasional Borussia Dortmund, Erling Haaland, pada bursa transfer mendatang. 

Mengutip Calciomercato, Milan saat ini ingin membangun tim tanpa sosok Zlatan Ibrahimovic. Meski masih subur, kebersamaan Milan dan Ibrahimovic dinilai tak akan lama mengingat usia sang pemain sudah hampir memasuki kepala empat.  

Sebagai pengganti Ibrahimovic, I Rossoneri menargetkan Erling Haaland. Kabarnya, Milan tengah siap memberikan tawaran kepada Dortmund untuk bisa mendatangkan pemain 20 tahun itu ke San Siro. 

Nama Rafael Leao disebut-sebut masuk dalam kesepakatan yang akan dibuat antara Milan dan raksasa Bundesliga tersebut. Isu kedatangan Erling Haaland ini pun seakan menjadi pertanda usaha Milan untuk mengulangi era kejayaan di masa lalu. 

Pernah Jaya dengan para Trio

AC Milan sendiri merupakan salah satu tim Italia yang besar karena jasa pemain asing. Dalam sejarahnya, AC Milan pernah meraih dua periode kejayaan yang dimotori pemain-pemain asing.

Secara khusus, I Rossoneri pernah begitu melekat dengan trio Belanda. Bersama trio dari negara ini, AC Milan pernah dijuluki sebagai The Dream Team alias tim impian. 

Di bawah asuhan Arrigo Sacchi dan Fabio Capello, AC Milan di era The Dream Team merebut 4 gelar Scudetto, 3 Liga Champions, 3 Piala Super Eropa, Piala Interkontinental, dan Piala Super Italia. 

Ruud Gullit (kiri), Marco Van Basten, dan Frank Rijkaard (kanan) bersama trofi Ballon d

Trio Belanda tersebut dimotori oleh Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard. Namun, jauh sebelum era kejayaan tersebut, AC Milan telah merasakan kejayaan pertamanya pada dekade 50-60-an. 

Secara khusus, I Rossoneri pernah begitu melekat dengan trio Skandinavia, yakni negara Swedia. Jika kita putar kembali ingatan di awal tahun 1950-an, maka akan banyak catatan beraroma Swedia yang cukup bersejarah di AC Milan. Trio GreNoLi pernah bertanggung jawab atas awal sukses besar Milan di dekade 50-an.

Mereka adalah Gunnar Nordahl, Gunnar Gren, dan Nils Liedholm yang kemudian dikenal dengan Trio GreNoLi. Awal kisah sukses Trio GreNoLi sendiri bermula pada penampilan apik mereka di Olimpiade London 1948.

Kala itu, ketiganya sukses mengantarkan Swedia meraih emas usai mengalahkan Yugoslavia di final. Milan kemudian kepincut dengan permainan ketiganya yang saat itu masih bermain di IFK Norkopping, klub lokal Swedia.

Nordahl datang lebih awal di awal musim 1948/49 untuk membela Rossoneri. Setahun kemudian, dua rekannya menyusul di awal musim 1949/50. Debut awal trio ini terjadi di bulan September 1949, kala Milan menghadapi Sampdoria.

Pencapaian puncak Trio GreNoLi terjadi di musim 1950/51, kala membantu Milan meraih scudetto keempat mereka sepanjang sejarah. Mereka akhirnya harus bercerai pada tahun 1953, setelah Gunnar Gren memutuskan hengkang di tahun 1953.