Liga Italia

Kisah 'Kebodohan' Tergila Inter Milan Tukar Pemain dengan Juventus

Minggu, 27 Desember 2020 09:11 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© juventus.com
Kisah kebodohan Inter Milan yang tukar pemain potensial dengan rival Serie A Liga Italia, Juventus. Copyright: © juventus.com
Kisah kebodohan Inter Milan yang tukar pemain potensial dengan rival Serie A Liga Italia, Juventus.

INDOSPORT.COM - Menyandang status rival Serie A Liga Italia nyatanya tak membuat hubungan Inter Milan dan Juventus renggang saat tukar pemain. Alkisah ada suatu barter bintang yang layak disebut peristiwa paling gila dalam sejarah.

Ketika memasuki bursa transfer, Inter Milan sempat punya manuver unik yakni menukar pemainnya dengan tim lain dengan harapan menuai untung lebih besar. Salah satu contoh suksesnya ialah kala menukar Zlatan Ibrahimovic dengan Samuel Eto'o di Barcelona.

2009 menjadi momen langka ketika Nerazurri jadi kubu yang dapat keuntungan berlipat ganda, usai tendang Ibra dengan Eto'o ditambah uang 46 juta euro (R792 miliar). Setelah itu, bersama pelatih Jose Mourinho, mereka bahkan langsung raih treble winners.

Tapi ada kalanya proses dari tukar tambah pemain menguntungkan pihak Inter, salah satunya ialah kala lakukan negosiasi dengan Juventus. Menjelang Serie A Liga Italia 2004-2005 sempat terjadi kejadian paling memilukan bagi tim bermarkas di kota Milan tersebut.

Ya, La Beneamata yang terkenal punya salah satu bek terbaik sepanjang masa bernama Fabio Cannavaro justru dilempar untuk hal sia-sia. Mereka menerima tawaran 10 juta euro (Rp172 miliar) dan Fabian Carini yang terkesan kelewat murah dari Juve.

Transfer ini pun terkesan sangat mustahil untuk bisa diterima akal sehat mengingat Carini belum pernah sekalipun bermain untuk skuat utama Si Nyonya Tua sejak 2001 silam. Cannavaro sendiri kabarnya juga tak ada masalah dengan pihak biru hitam.

Pada akhirnya Juventus menjadi kubu paling gembira dari transfer ini usai Cannavaro menjadi skuat inti sekaligus sukses sumbangkan dua Scudetto, meskipun sempat dicopot gara-gara kasus Calciopoli. Lantas bagaimana dengan nasib Inter?

Alih-alih senang, pemain yang mereka datangkan dari Turin justru jadi kiper pelapis keempat setelah Francesco Toldo, Julio Cesar, dan Paolo Orlandoni. Carini terkesan minim kontribusi hingga akhirnya malah dipinjamkan ke Cagliari dan hanya main delapan kali di sana.

Mengapa tim yang bermarkas di Giuseppe Meazza sampai berani ambil langkah konyol itu? Menurut laman Calciomercato, Fabio Capello selaku pelatih Juventus menyebut ada peran sentral Mino Raiola yang pemilik Inter, Massimo Moratti agar barter absurd ini bisa terwujud.

Setelah pertukaran Fabian Carini dan Fabio Cannavaro, Inter Milan sendiri mulai  berhati-hati lakukan pertukaran pemain agar tak menyesal kemudian. Apalagi jika nanti mereka harus bernegosiasi dengan Juventus yang jadi musuh utama mereka di Serie A.