Liga Indonesia

Nilai Belum Ada Keputusan, Ini Usulan Persib untuk Masa Depan Kompetisi

Sabtu, 16 Januari 2021 00:14 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Coro Mountana
© Arif Rahman/INDOSPORT
Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (23/12/2019). Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (23/12/2019).

INDOSPORT.COM - Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, menyebutkan belum ada hasil dari pertemuan yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan perwakilan klub, Jumat (15/01/2021).

Menurut Teddy, pada pertemuan tersebut, PT LIB baru meminta masukan mengenai masa depan kompetisi Liga 1 2020 yang sudah dihentikan sejak pertengahan Maret 2020 lalu karena pandemi corona atau covid-19.

"Belum ada hasil, mereka baru meminta aspirasi dari klub saja, gitu. Aspirasinya macam-macam," kata Teddy, Jumat (15/01/2021).

Manajemen Persib menurut Teddy, memahami kondisi yang terjadi saat ini dengan adanya pandemi corona. Meski begitu, pihaknya berharap kompetisi bisa segera bergulir kembali, lantaran kompetisi di negara lain sudah berjalan.

"Nah kita sebagai pesepakbola ya sepakbola harus berjalan lah, masa sepakbolanya gak jalan, makanya kami sampaikan sepakbola harus jalan dengan protokol kesehatan lah ya karena pandemi seperti ini ya," ucapnya menambahkan.

Teddy juga memberikan masukan, agar kompetisi di Indonesia mengikuti kalender sepak bola di Eropa. Karena menurutnya, akan banyak keuntungan yang diperoleh sepak bola Indonesia.

"Dan terus yang saya tekan kan tadi, kita kan ada kesempatan nih, kalender kita ikutin kalender kompetisi Eropa yang buat 2021/2022, kalau menurut saya itu demi kebaikan kita semua bahwa buat transfer window pemain, jadwal transfer window, wakil Indonesia ke AFC dan Champions League," ujarnya.

Menurut Teddy, biasanya kompetisi di Indonesia selalu berakhir Desember, sedangkan pendaftaran untuk kompetisi Asia dilakukan bulan November. Sehingga, dengan mengikuti kalender Eropa akan banyak manfaatnya yang didapat.

"Nah kemudian saat itu sudah diketok palu oleh PSSI dan PT LIB, okeh untuk tahun 2021-2022 kita ikuti kalender Eropa dengan sistem promosi degradasi yang sesuai, misalkan itu di ketok palu. Nah untuk mengisi kekosongan di Februari sampai Agustus, apa nih yang mau kita isi, karena sepakbola harus tetap berjalan," katanya.

"Nah ngisinya gimana nih apakah kita isi yang kompetisi 2020 atau karena mepet puasa dan lain-lain bisa dengan format yang berbeda, dua wilayah misalkan, apapun kita akan sepakati asalkan sepakbola berjalan. Kalau berhenti itu dampaknya jauh lebih besar daripada kita lanjut," jelasnya.