In-depth

'Derita' Liverpool di Liga Inggris adalah Teori Ferguson yang Jadi Kenyataan

Sabtu, 30 Januari 2021 18:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Ash Donelon/Manchester United via Getty Images
Sir Alex Ferguson punya teori yang menggambarkan situasi Liverpool saat ini di Liga Inggris. Copyright: © Ash Donelon/Manchester United via Getty Images
Sir Alex Ferguson punya teori yang menggambarkan situasi Liverpool saat ini di Liga Inggris.

INDOSPORT.COM - Liverpool kini sedang mengalami masa-masa sulit di ajang Liga Inggris, tepat seperti teori yang pernah diungkapkan eks manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson.

The Reds yang berstatus juara musim lalu belakangan ini bak duduk dalam rangkaian roller coaster yang melaju dengan kecepatan tinggi. Bukan hanya itu, lintasan yang mereka lalui pun banyak naik turunnya dan bahkan memutar terbalik beberapa kali.

Setelah sempat membuang-buang poin akibat hasil imbang dan kalah, skuat asuhan Jurgen Klopp akhirnya merasakan manisnya kemenangan saat membekuk Tottenham Hotspur 3-1, Jumat (29/01/21).

Di pertandingan tersebut, tiga buah gol tercipta dari Roberto Firmino, Trent Alexander-Arnold, dan Sadio Mane. Sementara itu, kubu lawan hanya bisa mencatatkan nama Pierre-Emile Hojbjerg di papan skor.

Liverpool yang sempat bersaing ketat di papan teratas klasemen sementara Liga Inggris 2020-2021 bersama Manchester United pun kini menghuni peringkat empat besar dan ditempel tipis oleh West Ham United.

Persaingan di tabel klasemen Liga Inggris musim ini sendiri bisa dibilang cukup heterogen, mengingat sudah ada beberapa klub yang merasakan manisnya berada di puncak sejak kompetisi dimulai hingga detik ini.

Sampai tulisan ini dibuat, Manchester City jadi yang paling unggul dengan raihan 41 poin. Posisi mereka pun cukup diuntungkan lantaran masih memiliki tabungan satu pertandingan yang belum dimainkan.

Situasi yang tengah dialami Liverpool ini ternyata sejalan dengan teori yang pernah diungkapkan Sir Alex Ferguson. Hal ini diungkapkan oleh mantan pemain Manchester United dan Leicester City, Danny Simpson.

Seperti diberitakan laman Daily Star, Sir Alex konon selalu berkata bahwa musim setelah memenangkan gelar adalah tantangan tersulit bagi sebuah tim, tidak terkecuali sang juara Liga Inggris 2019-2020, Liverpool.

“Jujur saja saya tidak kaget melihat Liverpool kesulitan sekarang ini. Sir Alex selalu bilang musim setelah juara adalah yang tersulit,” kata Danny Simpson.

“Ke mana saja Anda pergi atau siapa saja yang mendatangi stadion Anda, lawan pasti ingin mengambil sesuatu milik sang juara dan itu sedang dialami Liverpool saat ini,” tambah pria kelahiran 4 Januari 1987 tersebut.

Simpson sendiri juga menjadi saksi hidup dari teori Sir Alex Ferguson ini, ketika ia merasakan manisnya trofi Liga Inggris bersama Leicester City pada musim 2015-2016. Musim berikutnya, The Foxes finis di peringkat 12.

Namun pada waktu itu Simpson mengakui bahwa tidak ada keharusan bagi timnya mempertahankan gelar. Ia pun tidak menampik pihaknya tenyata benar kesulitan tampil dengan embel-embel juara di pundak mereka.

Simpson pun meyakini The Reds akan segera memperbaiki penampilannya yang sempat amburadul belakangan ini. Menurutnya, salah satu kunci adalah kembalinya Diogo Jota yang akan menambah daya gedor skuat.

Teori Sir Alex Ferguson

Tidak bisa dipungkiri, ekspektasi tinggi memang selalu menghantui tim mana saja yang baru saja meraih gelar juara. Mempertahankan apa yang sudah diraih seolah jadi ‘keharusan’ yang melekat namun tidak kelihatan.

Padahal tentu saja tidak demikian, seperti apa yang diungkapkan Simpson di atas. Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola sehingga juara bisa berganti setiap tahun dan musimnya.

Di sisi lain, teori Sir Alex Ferguson pun tentu bukan hanya isapan jempol semata, lantaran apa pun yang terucap dari mulutnya maupun yang terlitas di benaknya diperoleh dari pengalaman yang tidak sebentar di jagat sepak bola.

Apalagi, ia sudah memenangkan 13 trofi di kancah Liga Inggris, itu pun ada yang bertutut-turut dan ada pula yang tidak. Jadi, Fergie pun sadar betul bahwa mempertahankan gelar adalah tugas yang sulit.

Jika mudah, mungkin ia sudah menggondol lebih banyak trofi dan membawa Manchester United menjadi juara bertahan secara beruntun untuk waktu yang lama dan berulang kali.

Lalu, akan seperti apa kira-kira nasib Liverpol di Liga Inggris musim ini? Dengan persaingan ketat dari rival-rival berat yang terus berkembang setiap waktu, kembali meraih juara adalah sebuah misi dan tantangan yang sulit.