In-depth

Sejarah Raja Baru Afrika di Hari Valentine Plus Rekor Abadi Pelatih Prancis

Minggu, 14 Februari 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© France Football
Selebrasi Tunisia usai memastikan gelar juara Piala Afrika, 14 Februari 2004. Copyright: © France Football
Selebrasi Tunisia usai memastikan gelar juara Piala Afrika, 14 Februari 2004.

INDOSPORT.COM - Valentine Day alias Hari Kasih Sayang. Momen ini selalu dirayakan oleh sebagian penduduk bumi setiap tahun pada 14 Februari, di mana orang-orang berkesempatan mengungkapkan rasa cinta mereka kepada pasangan atau keluarganya.

Namun, makna Hari Kasih Sayang bergeser menjadi pesta sepak bola di Tunisia mengingat 14 Februari adalah tanggal bersejarah bagi rakyat Negeri Zaitun. Di situlah mereka menyaksikan para pahlawan nasional menjuarai Piala Afrika untuk kali pertama.

Kesempatan itu muncul saat Tunisia berstatus tuan rumah Piala Afrika 2004. Kesebelasan berjuluk Les Aigles de Carthage (Sang Rajawali dari Kartago) tersebut melenggang lumayan mulus menuju final menyingkirkan tim-tim kuat di fase gugur, yaitu Senegal (perempat final) dan Nigeria (semifinal).

Di final, Tunisia berjumpa negara tetangga, Maroko. Kubu tuan rumah terbilang inferior karena lawannya menyimpan catatan mentereng berupa produktivitas paling tinggi di turnamen kala itu, yakni 13 gol hingga semifinal (rata-rata 2-3 gol per laga).

Terlebih, langkah Tunisia selalu mentok di final dalam edisi-edisi terdahulu. Sejarah mencatat mereka pernah dua kali menapaki klimaks turnamen, yaitu 1965 (menyerah 2-3 dari Ghana) dan 1996 (keok 0-2 dari Afrika Selatan). 

Beruntung, Tunisia kala itu memiliki figur sarat pengalaman di balik layar bernama Roger Lemerre. Dia merupakan pelatih yang mengantarkan timnas Prancis merengkuh titel Piala Eropa 2000.

Lemerre tak henti memotivasi serta membangun kepercayaan diri para pemain secara perlahan sejak menduduki kursi kepelatihan Tunisia pada pertengahan 2002. Metode kepemimpinannya juga sukses menciptakan dan melestarikan soliditas tim.

Tunisia langsung tancap gas sedari awal. Tandukan striker naturalisasi asal Brasil, Francileudo Silva dos Santos, menyambut umpan silang akurat Mehdi Nafti membuka keunggulan tim pada menit ke-5.

Keasyikan menekan, Tunisia kecolongan menjelang turun minum. Youssef Mokhtari menyamakan kedudukan via aksi sundulan terbang memanfaatkan koordinasi yang buruk di lini pertahanan mereka pada menit ke-38.

Memasuki babak kedua, Tunisia lagi-lagi melancarkan serangan kilat. Kesalahan elementer kiper Maroko, Khalid Fouhami, dalam menepis sepakan Jose Clayton memudahkan Zied Jaziri untuk mencetak gol kemenangan tim.

Sejarah baru terukir. Tunisia menambah panjang daftar juara Piala Afrika. Mereka mengekor Mesir, Ghana, Kamerun, Nigeria, RD Kongo, Etiopia, Kongo, Maroko, Aljazair, Pantai Gading, dan Afrika Selatan.

Bukan cuma Tunisia, Roger Lemerre pun menorehkan rekor fenomenal sebagai pelatih pertama yang pernah menjuarai dua turnamen akbar antarnegara level kontinental, yakni Piala Eropa (2000) dan Piala Afrika (2004).

“Saya patut berterima kasih kepada para pemain Tunisia. Mereka begitu menghormati posisi saya sejak awal. Mereka layak bersuka cita. Sejarah ini adalah buah dari kerja keras mereka sendiri,” cetus Roger Lemerre.

Di Piala Eropa 2000, Lemerre mengantarkan Prancis merengkuh trofi juara selepas mengalahkan Italia di final berkat gol emas David Trezeguet di babak ekstra. Kedua kubu sempat bermain sama kuat 1-1 sepanjang waktu normal 90 menit.

Tunisia barangkali layak berpesta, namun momentum juara Piala Afrika 2004 malah mengawali periode buruk mereka berikutnya. Mereka tercatat selalu gagal melangkah jauh dalam tujuh edisi secara beruntun sebelum berhasil menjadi semifinalis pada 2019.

Susunan Pemain:

Tunisia (4-3-1-2): 1-Boumnijel; 3-Hagui, 6-Trabelsi, 15-Jaidi, 20-Clayton; 13-Bouazizi, 8-Nafti (12-Mnari 46'), 14-Chadli; 18-Benachour (10-Ghodhbane 57'); 5-Jaziri (7-Mhadhebi 70'), 11-Dos Santos
Cadangan: 16-Fadhel, 22-Azeiz, 2-Badra, 4-Yahia, 9-Braham, 17-M. Jedidi, 19-Ayari, 21-Saidi 
Pelatih: Lemerre (Pra)

Maroko (5-3-2): 1-Fouhami; 2-Regragui, 4-Ouaddou, 6-Naybet, 5-El Karkouri, 3-Roumani (7-Zairi 73'); 8-Kissi, 15-Safri (11-El Yaagoubi 63'), 16-Mokhtari; 20-Hadji (9-Baha 87'), 17-Chamakh
Cadangan: 12-Jermouni, 22-Lamyaghri, 10-Hdioued, 14-Bidoudane, 13-Kharja, 18-Alla, 19-Alioui, 21-Chihab  
Pelatih: Zaki

Stadion: Olympique de Rades (60.000)
Gol: Dos Santos 5’, Jaziri 52'/Mokhtari 38’
Wasit: Ndoye (Sen)
Kartu Kuning: Jaziri (T)/Roumani, Naybet, Regragui (M)
Kartu Merah: -