In-depth

Tendangan Kontroversial Zvonimir Boban: Percikan Nasionalisme dalam Sepak Bola

Minggu, 28 Februari 2021 08:12 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© acmilannews
Zvonimir Boban menunjukkan nasionalisme-nya lewat sepak bola. Copyright: © acmilannews
Zvonimir Boban menunjukkan nasionalisme-nya lewat sepak bola.
Nasionalisme Zvonimir Boban Lewat Sepak Bola

Kisah Zvonimir Boban dan tendangan bersejarahnya pun terjadi ketika para aparat keamanan sedang menertibkan kekacauan di pertandingan Dinamo Zagreb vs Red Star Belgrade tersebut.

Ia sempat melihat seorang oknum polisi yang menurutnya berusaha bertindak kasar kepada pendukung Dinamo Zagreb. Jiwa nasionalisme-nya pun terpanggil untuk menyelamatkan suporternya dari kekerasan aparat.

Langsung saja Boban melayangkan satu tendangan ke badan polisi tersebut, Refik Ahmetovic. Ia kesal bukan main lantaran merasa aparat seperti bertindak lebih kasar terhadap suporter Dinamo Zagreb ketimbang Red Star Belgrade.

“Hooligan dari Belgrade menghancurkan stadion kami. Polisi saat itu yang sudah jelas berasal dari rezim, tidak bertindak apa-apa,” kata Zvonimir Boban dalam sebuah tayangan dokumenter bertajuk The Last Yugolsav Football Team.

Akibat tendangan tersebut, Boban pun dijatuhi hukuman larangan bermain selama enam bulan oleh Federasi Sepak Bola Yugoslavia, yang menyebabkan dirinya harus absen di gelaran Piala Dunia 1990. Meski begitu, sang pemain tidak menyesal.

Selama tahun 1980-an, Yugoslavia memang dilanda situasi yang tidak menentu setelah meninggalnya Josip Broz Tito.

Bagi banyak penggemar sepak bola dari Kroasia, stadion kerap jadi tempat mereka meluapkan rasa frustrasi terkait kondisi politik yang sedang terjadi, dengan bernyanyi (chanting) dan mengibarkan bendera.

Akan tetapi, puncak kerusuhan yang terjadi di Stadion Maksimir pada 13 Mei 1990 tersebut akan selamanya tercatat dalam sejarah. Begitu pula Zvonimir Boban, yang menunjukkan bahwa dirinya saat itu lebih dari sekadar pesepak bola.

Ia adalah pahlawan bagi tim serta para suporter Dinamo Zagreb. Seorang kapten yang tidak segan-segan berjuang demi Kroasia.

Setelah kejadian itu, Perang Kemerdekaan Kroasia pun pecah, namun tidak menghalangi kelanjutan karier Zvonimir Boban yang kemudian merapat ke klub Liga Italia, AC Milan, pada tahun 1991.

Sempat menjadi bagian Timnas Yugoslavia, Boban pada akhirnya ‘pulang’ dan membela Timnas Kroasia setelah negara ini mendeklarasikan kemerdekaannya.