Bola Internasional

3 Kerugian yang Timbul dari Berdirinya Liga Super Eropa

Senin, 19 April 2021 18:39 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:
© Yuhariyanto/INDOSPORT/INTERNAT
Bermasalah dengan UEFA membuat Liga Super Europa ini bawa tiga kerugian bagi tim dan pemainnya nanti. Copyright: © Yuhariyanto/INDOSPORT/INTERNAT
Bermasalah dengan UEFA membuat Liga Super Europa ini bawa tiga kerugian bagi tim dan pemainnya nanti.
Ini 3 Kerugian Gara-gara Liga Super Eropa

Ditendang dari Kompetisi Lokal dan Eropa

Eks Presiden Indonesia, Ir. Soekarno sempat punya semboyan 'Jasmerah' yang bermakna 'Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.' Maksud dari pesan ini pun sangat erat kaitannya dengan 12 klub yang memilih ikut serta dalam Liga Super Eropa.

Alasannya? Sederhana, sebagian besar tim-tim tersebut memiliki nama besar dari kompetisi lokal yang dihelat UEFA. Sebut saja Manchester United yang punya ikatan kuat di Liga Inggris atau Real Madrid selaku penguasa Liga Champions.

Setan Merah setidaknya punya catatan kemenangan Liga Inggris terbanyak yakni 13 kali. Tak jauh berbeda dengan Los Blancos yang sempat menangi gelar Si Kuping besar sebanyak 13 kali sekaligus terbanyak sepanjang sejarah.

Ketika mereka berpaling ke Liga Super Eropa, konsekuensinya pun begitu mengerikan karena semua klub masuk daftar hitam baik di liga domestik dan Eropa. Hal ini tak lepas dari kerjasama UEFA dengan federasi sepak bola di seluruh negara Eropa.

Pemain Jadi Korban Keegoisan

Salah satu efek domino yang sangat terasa ialah 'pengkhianatan' pesepak bola terhadap bangsa. Meski terdengar sadis, tapi ini fakta setelah FIFA ikut melawan proyek ambisius yang digagas oleh Florentino Perez ini.

Ya, para pemain dari partisipan liga khusus tim-tim elit ini dilarang turut serta dalam kompetisi Piala Dunia. Bisa dibayangkan ketika gelaran sepak bola terbesar sejagad ini tanpa nama Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan pemain besar lainnya.

Absennya sekaliber Messi dan Ronaldo pun kian buat prestasi mereka tanpa kemajuan. Apalagi koleksi trofi mereka hanya tinggal di tingkat timnas saja. Jika benar mereka tak bisa ikut serta, cukup disayangkan di usia kian dekat dengan masa pensiun.

Apalagi gelaran pesta sepak bola terbesar sejagad ini menjadi favorit masyarakat dunia dengan jumlah penonton lebih dari 1 miliar. Gara-garanya para pemain yang tak ikut serta akan kehilangan pamornya di mata dunia.

Dicampakkan Fans

Nama besar bintang sepak bola tak lepas dari fans yang mencintainya dimanapun mereka merumput. Tapi, apa jadinya jika pemindahan kompetisi ini bisa buat ratusan pemain justru dibenci?

Semua itu nyatanya benar-benar bisa terjadi setelah seruan jika Liga Super Eropa sarat akan politik uang. Alasannya? Cukup masuk akal mengingat para penonton nantinya diwajibkan untuk membayar lebih mahal saat tim kesayangannya berlaga.

Berbagai gerakan penolakan pun terjadi mulai dari trending di lini masa Twitter yang kini mencapai 596 ribu cuitan, berikut media sosial lainnya. Para pegiat sepak bola pun menentang keputusan terselenggaranya kompetisi ini.

Alhasil, siap-siap saja para pemain ternama mulai dari Ronaldo atau Messi ditinggal oleh fans yang kadung merasa terkhianati. Tim-tim besar sepak bola pun terkena imbasnya yang ramai-ramai kena boikot masal gara-gara Liga Super Eropa nantinya.