In-depth

Budaya 'Naik Kelas' yang Hancurkan Bundesliga

Sabtu, 1 Mei 2021 15:42 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© bundesliga.de
Keputusan Bayern Munchen untuk merebut Julian Naglesmann dari RB Leipzig diyakini bakal merusak iklim kompetisi di Bundesliga Jerman. Copyright: © bundesliga.de
Keputusan Bayern Munchen untuk merebut Julian Naglesmann dari RB Leipzig diyakini bakal merusak iklim kompetisi di Bundesliga Jerman.

INDOSPORT.COM - Keputusan Bayern Munchen untuk merebut Julian Naglesmann dari RB Leipzig diyakini bakal merusak iklim kompetisi di Bundesliga Jerman. 

Kepergian Hans Dieter Flick sudah dikonfirmasi raksasa Bundesliga Jerman, Bayern Munchen, pada akhir musim nanti. Sebagai gantinya, Julian Nagelsmann resmi bakal mengisi posisinya usai berpisah dari RB Leipzig.

Ketika Nico Kovac harus hengkang dari The Bavarians gara-gara kekalahan 1-5 kontra Eintracht Frankfurt pada 3 November 2019 lalu, perannya digantikan oleh sang asisten. Meski demikian, taji dari Robert Lewandowski justru semakin menggila.

Ya, begitu naik pangkat sebagai pelatih utama Hansi Flick langsung membuat Munchen banjir trofi. Mulai dari DFB Pokal, Bundesliga Jerman, dan Liga Champions sukses dipersembahkannya. Seolah belum cukup, ia menambah prestasi bersejarah berupa Sextuple.

Akan tetapi, kerja sama antara pelatih dan klub justru bakal berakhir. Buntut permasalahan dengan direktur oleharaga Bayern Munchen, Hasan Salihamidzic, dan hasratnya gantikan Joachim Low di Timnas Jerman buat Flick undur diri akhir musim nanti. Lantas siapa penggantinya? Nagelsmann, pelatih muda bertalenta.

Julian Nagelsmann merupakan pelatih muda Jerman yang tengah naik daun dalam setengah dekade terakhir ini. Di usia 28 tahun, Nagelsmann sudah memimpin klub Hoffenheim ke peringkat empat Bundesliga musim 2015-2016. Semusim berselang, ia membawa Hoffenheim ke Liga Champions Eropa. 

Tak berhenti di situ, di usia 32 tahun, ia sudah duduk di kursi kepelatihan tim peninggalan Ralf Rangnick, RB Leipzig, sekaligus memimpin tim ini ke perburuan juara Bundesliga dan Liga Champions. 

Dan bisa ditebak, Nagelsmann pun menjadi incaran Bayern Munchen untuk mengisi kursi kekosongan pelatih. Langkah yang diambil oleh Munchen terbilang tidak mengejutkan. 

Sebab, di sepak bola Jerman, terkhusus Bundesliga 1, hal ini lumrah terjadi. Bahkan bisa dibilang sebagai sebuah budaya. 

Budaya 'naik kelas' ini tak lain disponsori oleh Bayern Munchen. Hampir tiap musim, Bayern Munchen akan memperkuat skuad yang dimilikinya. Cara yang diambil Munchen adalah dengan mengambil para pemain atau pun pelatih yang tengah bersinar atau naik daun di liganya sendiri. 

Pola seperti ini sudah dilakukan Munchen bertahun-tahun lalu. Untuk lebih mudahnya, mungkin kita bisa diambil contoh ketika FC Hoolywood memperkerjakan Felix Magath pada 2004. 

Saat itu Magath tengah berjaya bersama VfB Stuttgart dengan membawa Kevin Kuranyi dkk ke papan atas Bundesliga. Namun apakah kejayaan Sttugart bertahan lama?

Tentu tidak. Sebab Bayern telah terlebih dahulu memboyongnya ke Munchen. Dengan melemahnya Stuttgart, Felix Magath sukses memboyong dua gelar Bundesliga ke Bavarian. Munchen pun kembali berjaya dan hampir tidak ada tandingnya.