Bola Internasional

Trik Jitu Shin Tae-yong Buat Media Thailand Buta Kekuatan Timnas Indonesia

Jumat, 14 Mei 2021 21:46 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Coro Mountana
 Copyright:

INDOSPORT.COM - PSSI baru saja mengumumkan 28 pemain timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong yang akan diberangkatkan ke Uni Emirat Arab (UEA).

Timnas Indonesia bakal bertempur dalam tiga pertandingan sisa Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021 mendatang. Mereka wajib menyapu bersih laga sisa saat bersua Thailand, Vietnam dan tuan rumah UEA.

Setelah mengumukan 28 pemain, banyak media asing penasaran dengan peta kekuatan skuat Garuda besutan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Media Thailand, Siam Sport, baru saja melakukan analisa kekuatan pasukan timnas Indonesia. Namun mereka sepertinya kewalahan karena Shin Tae-yong telah menendang banyak pemain lama di era Simon McMenemy.

"Banyak berubah! Era timnas Indonesia modern. Timnas Indonesia sudah mengumumkan 28 pemain untuk kualifikasi Piala Dunia 2022," tulis Siam Sport.

"Dengan ketegasan dan kedisiplinan Shin Tae-yong, banyak pemain lama telah ditendang dari tim," imbuhnya.

Seperti diketahui, pemain lama di era Simon McMenemy hanya tersisa Evan Dimas yang sukses membuat Shin Tae-yong terpukau. Pemain lama seperti Andritany, Otavio Dutra hingga Febri Hariyadi gagal masuk dalam kerajaan baru era Shin Tae-yong.

Hal tersebut menjadi trik jitu Shin Tae-yong agar peta kekuatan timnas Indonesia tidak mudah ditebak oleh calon lawan di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Apalagi Shin Tae-yong sempat menjelaskan kalau para pemain lama kurang memiliki motivasi untuk membela negara. Hal itu terbukti dengan hasil lima kali kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Ketika bermain dalam lima partai sebelumnya di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia selalu kalah. Pemain terlihat kurang punya motivasi," kata Shin Tae-yong dilansir laman resmi PSSI.

"Jadi untuk memberikan motivasi dan menunjukkan performa dalam laga selanjutnya mungkin ini saatnya mengganti dengan generasi baru," tuturnya menambahkan.