Liga Indonesia

SOS Layangkan Tujuh Usulan Jelang Digelarnya Kongres Tahunan PSSI

Sabtu, 29 Mei 2021 00:21 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Isman Fadil
© PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Tujuh Usulan SOS Jelang PSSI Gelar Kongres Tahunan 2021. Copyright: © PSSI/Eli Suhaeli/INDOSPORT
Tujuh Usulan SOS Jelang PSSI Gelar Kongres Tahunan 2021.
Berikut Tujuh Usulan SOS:

1. Memperjelas status badan hukum PSSI. Apalagi, dua tahun kedepan PSSI akan menggelar hajatan akbar Piala Dunia U-20 yang pastinya akan bersinggungan dengan pendanaan baik dari FIFA, Pemerintah maupun pihak ketiga. Misalnya, mencontoh FA Inggris atau FA Hongkong  sebagai entity commercial berbentuk Ltd (perseroan terbatas).

2. Penyelesaian kasus legalitas dualisme klub yang belum tuntas. Ini bisa jadi bom waktu bila tidak segera dicarikan solusi terbaik. Misalnya, status Arema Fc dan Arema Indonesia.

3. PSSI perlu segera menerbitkan aturan jual beli klub agar tak lagi terjadi jual beli lisensi yang dilarang FIFA. Termasuk di dalam regulasi yang jelas dan tegas soal perpindahan home base, pergantian nama dan re-branding logo. Jangan sampai semua tanpa aturan dan berjalan seperti hukum rimba atau semaunya.

4. Penegasan tentang cross-ownership (kepemilikan ganda) yang dilarang FIFA karena berpotensi match fixing. Tidak boleh ada personal dan atau perseroan yang mengendalikan lebih dari satu klub. PSSI juga harus merevisi Statuta-nya agar tidak bertentangan dengan regulasi FIFA.

5. PSSI perlu mengeluarkan Regulasi untuk suporter agar tak lagi ada korban nyawa di lapangan dan tak ada penyelesaiannya hukum.

6. Kejelasan status PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai league goverment body. Baik secara legalitas maupun kepemilikan sahamnya. Termasuk peralihan saham dari klub degradasi ke klub promosi.

7. Liga 2 harus mempunyai league governing body (operator) sendiri. Agar lebih mandiri dan lebih maksimal pengelolaannya.