In-depth

Thomas Tuchel: Eks Bartender yang Berhasil Menaklukan Eropa

Senin, 31 Mei 2021 15:15 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© thesun/gettyimages
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kenakan sepatu keberuntungan saat Chelsea menjuarai Trofi Liga Champions. Copyright: © thesun/gettyimages
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kenakan sepatu keberuntungan saat Chelsea menjuarai Trofi Liga Champions.

INDOSPORT.COM – Thomas Tuchel membuat catatan manis usai membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2020/21. Siapa sangka, prestasi ini berangkat dari pengalaman getir hidupnya, termasuk saat bekerja di Bar.

Chelsea sukses meraih gelar Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City dengan skor akhir 1-0 di final yang berlangsung di Stadion do Dragao, pada Minggu (30/05/21) dinihari WIB. 

Kemenangan tersebut dipastikan lewat gol tunggal Chelsea yang dicetak oleh Kai Havertz pada menit ke-42, usai menerima umpan manis dari Mason Mount. 

Kemenangan Chelsea di Liga Champions ini terjadi 12 bulan setelah Tuchel menyaksikan mantan tim asuhannya Paris Saint-Germain takluk di tangan Bayern Munchen pada final turnamen musim lalu.

 Kemenangan ini tentu menjadi kemenangan berharga bagi Thomas Tuchel. Apalagi, ia baru menukangi Chelsea selama empat bulan saja pasca ditunjuk menggantikan Frank Lampard yang dipecat.

Meski memiliki nama besar usai menukangi Borussia Dortmund dan PSG, perjalanan Tuchel sebagai pelatih yang baru saja menundukkan Eropa tak berjalan begitu mulus.

Tuchel lebih dikenal sebagai pelatih ketimbang pesepak bola. Kariernya sebagai pemain pun pupus di usia muda yakni di usia 25 tahun akibat cedera lutut.

Akibat pensiun karena cedera, Tuchel harus menderita masalah finansial yang cukup pelik yang memaksanya bekerja di profesi lain di luar lapangan.

“Saya tak memiliki asuransi yang bagus untuk cederaku. Jadi seluruh tabunganku saat itu (yang tak cukup banyak) habis untuk biaya rehabilitasiku,” tutur Tuchel dikutip dari Telegraph.

Karena cedera tersebut pula, Tuchel banting stir ke dunia pendidikan di mana ia mempelajari Ekonomi karena merasa tak bisa kembali ke rumput hijau.

Dalam perjalanan di luar lapangan hijau tersebut, Thomas Tuchel bahkan sempat mencicipi kerja di Bar demi mendapat uang tambahan sebelum menjadi pelatih ternama seperti saat ini.

Thomas Tuchel menceritakan secara detil saat dirinya bekerja di Bar hanya demi memenuhi kebutuhan dalam hidupnya selepas pensiun dini sebagai pemain.