Bola Internasional

David Maulana Curhat Adaptasi di Kroasia: Jarak Isya dan Subuh Hanya 3 Jam

Kamis, 22 Juli 2021 07:59 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© Media Officer PSMS
David Maulana (kiri), saat masih ikuti latihan bersama dengan PSMS Medan. Copyright: © Media Officer PSMS
David Maulana (kiri), saat masih ikuti latihan bersama dengan PSMS Medan.

INDOSPORT.COM - Pesepakbola nasional, David Maulana, curhat mengenai tantangan adaptasi saat ia bermain di Kroasia, untuk membela klub sepak bola, HNK Rijeka.

David Maulana tiba di Kroasia sejak Juni lalu, menyusul rekan sebayanya dari Indonesia, Brylian Aldama yang juga telah mengikat kontrak bersama klub HNK Rijeka.

Satu bulan sejak kedatangan David Maulana ke Kroasia, gelandang 19 tahun itu mengaku masih beradaptasi dengan lingkungan tim, khususnya soal perbedaan zona waktu.

Menurut David Maulana, salah satu faktor penting untuk menjaga kondisi tubuh ialah dengan jam tidur yang cukup dan teratur.

"Kalau dari pola tidur, kalau saya sih harus ada batasannya. Misalnya saat di Indonesia, mungkin sekitar jam setengah sepuluh atau jam sepuluh sudah harus tidur," ujar David.

Namun, zona waktu di Kroasia ternyata berbeda jauh dengan di Indonesia. David atau yang akrab disapa Bembeng, harus menyesuaikan zona waktu setempat.

Bukan hanya menyesuaikan waktu untuk tidur, tantangan lainnya ialah ketika ingin menjalankan ibadah salat lima waktu, dan juga ketika seseorang ingin berpuasa.

"Di sini Maghrib-nya itu jam sembilan malam, jam segitu baru gelap, Isya jam setengah dua belas. Jadi, habis Isya saya langsung tidur."

"Subuhnya jam 02.30, saya bangun untuk salat Subuh, baru tidur lagi," curhat David.