Liga Inggris

Kisah Eks Kiper AC Milan Sebelum Terjun Jadi Pemain: Dulunya Korban Perang Tragis

Minggu, 1 Agustus 2021 18:48 WIB
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Isman Fadil
© Nicolò Campo/LightRocket via Getty Images
Kiper pinjaman AC Milan dari Bournemouth, Asmir Begovic. Copyright: © Nicolò Campo/LightRocket via Getty Images
Kiper pinjaman AC Milan dari Bournemouth, Asmir Begovic.

INDOSPORT.COM - Eks kiper AC Milan yang kini memperkuat Everton yakni Asmir Begovic rupanya menyimpan kisah pilu dalam hidupnya.

Lika-liku cobaan ia hadapi sebelum terjun menjadi pemain profesional. Tak banyak yang tahu jika Asmir Begovic merupakan korban perang saudara nan tragis antara Serbia dengan Bosnia.

Saat perang di kawasan negara Balkan tersebut meletus, Begovic kecil harus berpindah satu negara ke negara yang lain. Saat usianya baru menginjak 4 tahun ia sudah harus ikut mengungsi keluarganya ke Jerman.

Di negeri Jerman lah, kali pertama Begovic mengenal olah raga si kulit bundar. Disana ia lantas memberanikan diri untuk bergabung dengan klub lokal di kota Kirchhausen.

Setelah masa suakanya habis, mau tidak mau Begovic dan keluarhanya harus meninggalkan negara yang sudah mau menampungnya selama 6 tahun itu.

Begovic lantas menyebrangi samudra. Dari benua Eropa ia dan keluarganya kemudian pergi ke benua Amerika dan tinggal di Kanada. Di negara tersebut, Begovic melanjutkan karir sepakbolanya dan bergabung di klub lokal Edmonton.

Ia memilih posisi menjadi kiper, alasannya sederhana. Begovic yang mulai tumbuh remaja ingin seperti ayahnya Amir Begovic, yang juga pernah menjadi seorang penjaga gawang.

Karir Begovic tak mandeg di Kanada, ia kemudian kembali lagi ke Eropa. Saat umurnya menginjak usia 16 tahun, ia merumput di klub Belgia yakni La Louviere. Disanalah ia pertama kali bekerja menjadi pemain profesional dan mendapatkan izin kerja.

Karir Begovic kemudian melesat setelah ia menyebrang ke Inggris. Di negara yang konon jadi asal muasal sepakbola itu, Begovic dilirik Harry Redknapp yang saat itu menangani Portsmouth.

Di klub berjuluk The Pompey itulah puncak karir anak korban perang terjadi. Disana ia tampil impresif dan menjadi pilihan utama. Sayangnya, di sisi lain Portsmouth juga membuat karirnya goyah lantaran klubnya mengalami masalah keuangan. Mau tidak mau Begovic harus dilego.

Saat itu hari Kamis, kami sedang makan siang tim, ketika saya menerima telepon yang memberi tahu saya bahwa tawaran telah diterima untuk saya dan Younes Kaboul dari Spurs," kata Begovic kepada The Portsmouth News.

Semula ia nyaris berseragam Tottenham Hotspur. Namun belakangan diketahui jika keputusannya itu batal lantaran The Lilywhites kalah jumlah mahar. Begovic akhirnya ia menyebrang ke Stoke City.

"Tes medis saya adalah keesokan paginya. Saya harus mengemasi tas dan pergi ke London untuk menginap di hotel malam itu. Yang bisa saya katakan adalah "OK". Itu terjadi sangat cepat," katanya melansir dari Mirror.

"Saya akan meninggalkan Pompey, saya tidak punya pilihan. Tapi saya memastikan saya memiliki suara di mana langkah saya selanjutnya membawa saya. Sangat penting saya membuat keputusan yang tepat. Saya memilih Stoke sebagai gantinya,"

Di Stoke City karir Begovic berkembang pesat. Ia diperhitingkan menjadi penjaga gawang kelas wahid di Premier Leagu pada musim 2014. Di tahun yang sama Begovic juga menjadi aktor kunci dibalik negaranya Bosnia lolos ke Piala Dunia 2014 untuk pertama kalinya.