In-depth

Kepa Bukti Label Pecundang dan Pahlawan Bisa Berubah dalam Semalam

Kamis, 12 Agustus 2021 10:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Nick Potts/PA Images via Getty Images
Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga. Copyright: © Nick Potts/PA Images via Getty Images
Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga.

INDOSPORT.COM - Kepa Arrizabalaga menjelma sebagai sosok pahlawan di laga Piala Super Eropa antara Chelsea vs Villarreal, Kamis (12/08/21) dini hari WIB.

Kepa Arizzabalaga mungkin salah satu dari sekian contoh terbaik bagaimana hati publik bisa dengan mudahnya berubah dalam semalam.

Pemain sepak bola, layaknya tokoh terkenal lainnya, pasti pernah dicintai dan dicaci maki sepanjang kariernya. Demikian pula dengan kiper Chelsea yang satu ini.

Seperti diketahui, Kepa sempat beberapa kali, atau bahkan sering, mendapat kritik tajam dan juga cacian ganas terkait penampilannya bersama skuat The Blues.

Bisa dibilang, label harga selangit yang melekat padanya jadi alasan paling mudah untuk dikambinghitamkan.

Untuk diingat kembali, Kepa diboyong ke Chelsea saat masa kepelatihan Maurizio Sarri pada tahun 2018. Saat itu, transfernya memecahkan rekor dunia untuk kategori kiper termahal di angka 71 juta pounds (sekitar Rp1,35 triliun).

Meski menyandang status termahal, Kepa ternyata tidak mampu menunjukkan penampilan sesuai ekspektasi banyak orang.

Sampai akhirnya, muncul Edouard Mendy yang datang dari Rennes dengan harga yang jauh lebih murah. Posisi Kepa pun mau tidak mau jadi terancam.

Menyoal nilai transfer Kepa yang begitu tinggi, ternyata isu ini juga sampai ke telinga pelatih Chelsea yang sekarang, Thomas Tuchel.

“Mungkin dia terbebani dengan biaya transfernya,” demikian kata Tuchel seperti pernah diwartakan Metro pada bulan Februari 2021.

Untungnya, baik Frank Lampard maupun Thomas Tuchel masih cukup berbaik hati dengan memberi kesempatan bermain untuk Kepa, walaupun di laga yang tidak penting sekali pun.

Dengan metode ini, setidaknya Kepa masih bisa melanjutkan karier dengan lebih tenang. Di sisi lain, ia juga punya ruang untuk memperbaiki performa sekaligus memperbaiki reputasi.