In-depth

Ulang Tahun dan Balas Dendam Manis Theo Hernandez di Timnas Prancis

Jumat, 8 Oktober 2021 19:13 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Emmanuele Ciancaglini/CPS Images/Getty Images
Theo Hernandez melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang Belgia pada menit ke-90 Copyright: © Emmanuele Ciancaglini/CPS Images/Getty Images
Theo Hernandez melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang Belgia pada menit ke-90

INDOSPORT.COM - Theo Hernandez mungkin jadi orang paling bahagia pada Jum'at (08/10/2021) lalu. Tidak hanya karena baru merayakan ulang tahun ke-24 dua hari sebelumnya, namun ia juga jadi pahlawan kemenangan tim nasional Prancis atas Belgia dalam semi final UEFA Nations League dengan gol penentu di masa injury time.

Lesakan yang ia ciptakan via tembakan kaki kiri keras ke arah tiang jauh gawang Thibaut Courtois tersebut makin terasa spesial apabila menengok perjalanan kariernya yang berliku. Baik di level klub maupun internasional Theo kerap menemui kesulitan dan seakan ia melampiaskan 'dendam' mendalam lewat perayaan golnya.

Lahir di Marseille, Prancis, pada 6 Oktober 1997 Theo justru tumbuh besar di Madrid, Spanyol. Pasalnya ayahnya saat itu adalah penggawa Atletico Madrid dan Rayo Vallecano. Tidak aneh apabila ia kemudian dimasukkan ke akademi Los Rojiblancos bersama abangnya, Lucas Hernandez.

Sayangnya bersama Atletico kiprah Theo tidak segemilang Lucas yang sama-sama berposisi bek dan berkaki kidal. Saat sang abang berhasil memainkan 110 partai kompetitif dan memenangkan dua trofi mayor, ia malah sama sekali tidak mendapat satu menitpun waktu bermain.

Theo memang sempat dipinjamkan ke Deportivo Alaves, sesama tim LaLiga Spanyol, dan tampil oke sepanjang 2017/2018 namun ia tidak mendapat garansi tampil oleh Atletico setelahnya. Ia pun memilih jalan ekstrim dengan menyebrang ke Real Madrid yang notabene adalah rival berat dari klubnya.

Peruntungan Theo tidak berubah di Santiago Bernabeu. Ia hanya jadi pelapis Marcelo untuk pos bek kiri. Walau memenangkan empat gelar termasuk satu Liga Champions namun ia tidak puas dengan jam terbangnya sehingga memutuskan hengkang lagi usai menjalani peminjaman ke Real Sociedad dua tahun pasca bergabung.

AC Milan kemudian jadi rumah barunya dan kesebelasan asal kota mode itu memang pilihan tepat. Bersama Il Rossonerri, Theo berevolusi menjadi full-back dan wing-back kiri top dunia. Meski belum ada trofi di San Siro namun diirnya sudah memiliki 16 gol dan17 assist hanya dari 90 penampilan.