In-depth

Mengenang Gary Speed, Legenda Newcastle United yang Tewas Bunuh Diri

Rabu, 13 Oktober 2021 21:20 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
 Copyright:
Jadi Idola Suporter Newcastle Hingga Alami Depresi

Bersama Newcastle, Gary Speed langsung menjadi andalan pelatih Kenny Daglish di lini tengah. Ia pada akhirnya mencatatkan 17 penampilan untuk The Magpies hingga akhir musim tersebut.

Di musim penuh pertamanya, Speed tak tergantikan dan mencatatkan 48 penampilan di semua kompetisi. Situasi itu terus berlanjut di musim-musim berikutnya.

Keberadaan Alan Shearer di lini depan mengembangkan kemampuan Speed sebagai playmaker andal. Keduanya pun menjadi pujaan para suporter The Magpies.

Meski tak sanggup menyumbangkan gelar satu pun, Speed berhasil membawa Newcastle ke final Piala FA 2 musim beruntun pada 1997/1998 dan 1998/1999.

Meski mencatatkan 50 penampilan musim itu, Speed meninggalkan Newcastle pada akhir musim 2003/2004 dengan total 285 penampilan selama 6,5 musim.

Ia kemudian bergabung dengan Bolton selama 4 musim disusul Sheffield United 4 musim sebelum akhirnya gantung sepatu dan beralih profesi menjadi pelatih kepala di tim terakhirnya itu.

Menariknya, sang mantan gelandang pada akhirnya hanya 4 bulan memimpin Sheffield. Pasalnya, pada Desember 2010 ia ditunjuk menjadi manajer timnas Wales.

Di bawah arahan Speed, Wales tampil atraktif. Ia bahkan berhasil mengangkat pasukannya dari peringkat 117 dunia ke peringkat 45 dunia.

Namun, kabar duka muncul pada 27 November 2011. Gary Speed ditemukan tewas gantung diri di garasi rumahnya, oleh sang istri, Louise.

Momen pilu ini terbilang mengejutkan. Pasalnya, sehari sebelum ditemukan tewas Speed masih menghadiri acara olahraga di BBC.

Setelah itu, ia juga menyempatkan diri menonton laga Manchester United vs Newcastle United di Old Trafford bersama Alan Shearer.

Penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa keputusan Speed untuk mengakhiri hidupnya sendiri adalah karena depresi yang ia alami.

Kepergian Speed pun menimbulkan gelombang kesedihan di persepakbolaan Inggris. Sejumlah perhormatan diadakan untuk menghormati kepergiannya.

Sang gelandang sendiri dikebumikan pada 9 Desember 2011 dalam sebuah upacara yang dihadiri 250 keluarga dan sahabat, dan tertutup bagi pers.