Liga Inggris

Fans Crystal Palace Sindir Pemilik Newcastle Lewat Spanduk, Polisi Turun Tangan

Minggu, 24 Oktober 2021 20:00 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis:Yanto/Indosport.com
Pihak kepolisian langsung turun tangan setelah melihat spanduk berisi sindiran terbentang di stadion tempat berlangsungnya laga Crystal Palace vs Newcastle. Copyright: © Grafis:Yanto/Indosport.com
Pihak kepolisian langsung turun tangan setelah melihat spanduk berisi sindiran terbentang di stadion tempat berlangsungnya laga Crystal Palace vs Newcastle.

INDOSPORT.COM - Pihak kepolisian langsung turun tangan setelah melihat spanduk berisi sindiran terbentang di stadion tempat berlangsungnya laga Crystal Palace vs Newcastle United.

Laga yang berlangsung di Selhurst Park Stadium itu berakhir dengan skor 1-1, Sabtu (23/10/21). Para pendukung Crystal Palace mengangkat spanduk raksasa sebelum kedua tim memasuki lapangan di Selhurst Park

Di dalam spanduk terlihat gambar seorang pria memakai pakaian tradisonal Arab Saudi sedang mengacungkan pedang. Serta gambar kepala eksekutif Premier League, Richard Masters yang sedang memegang tali pelangi dengan darah menets di kakinya.

Ada sekantong uang yang terongok di dekat kaki Masters. Serta ada juga daftar pelanggaran yang menurut organisasi hak asasi manusia menjadi tanggung jawab rezim Saudi, dengan tanda centang di sebelahnya.

Pelanggaran itu adalah: terorisme, pemenggalan kepala, pelanggaran hak-hak sipil, pembunuhan, penganiayaan dan penyensoran.

Para pemain Newcastle United kemudian mendapat cemoohan dari para suporter Crystal Palace saat mereka memasuki lapangan.

Setelah laga usai, polisi menerima laporan tentang spanduk kontroversial yang dibentangkan oleh para penggemar Crystal Palace.

"Petugas kepolisian sedang mengkaji informasi dan melakukan penyelidikan. Setiap tuduhan pelecehan rasis akan ditanggapi dengan sangat serius," tulis akun Twitter resmi Croydon MPS.

Kelompok pendukung Istana Holmesdale Fanatics juga merilis sebuah pernyataan yang mengatakan, "Pengambilalihan yang dipimpin Saudi atas Newcastle telah mendapat kecaman dan kemarahan yang terus meluas."