In-depth

3 Alasan Erling Haaland Bakal Gagal Total di Manchester City, Salah Satunya karena Guardiola!

Rabu, 20 April 2022 21:04 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Cathrin Mueller
Aksi Erling Haaland di laga Wolfsburg vs Borussia Dortmund (27/11/21). Copyright: © REUTERS/Cathrin Mueller
Aksi Erling Haaland di laga Wolfsburg vs Borussia Dortmund (27/11/21).
3. Bomber Jebolan Liga Jerman Melempem di Liga Inggris

Haaland wajib waspada dengan satu fakta ini, yakni hampir kebanyakan bomber jebolan Liga Jerman atau Bundesliga justru melempem di Liga Inggris.

Sejak zaman Roque Santa Cruz, Claudio Pizzaro, Sebastien Haller, Timo Werner, hingga terakhir Wout Werghost melempem usai hijrah di Liga Inggris.

Perbedaan gaya bermain di Liga Jerman yang punya garis pertahanan yang tinggi dan Liga Inggris yang kebanyakan menerapkan sistem Low Block, membuat proses adaptasi para bomber jebolan Bundesliga di Inggris terbilang sulit.

Haaland wajib memperhatikan hal tersebut. Apalagi, para pendahulunya di atas dulunya merupakan penyerang tajam di Bundesliga dengan gol mencapai dua digit.

Namun di Liga Inggris, keran gol para pendahulunya menukik tajam dan kemudian dicampakkan atau malah tersisihkan dari skuat utama.

Maka tak mengherankan jika di Liga Jerman, para penyerang melempem seperti Andre Silva di AC Milan, Patrik Schick di AS Roma, dan Alexander Sorloth di Crystal Palace bisa menggila.

Hal ini tak lepas di klub-klub sebelumnya, gaya bermain lawan-lawannya di kompetisi masing-masing yang memainkan gaya bertahan rapat.