In-depth

Bedah Kualitas Josko Gvardiol, Bek RB Leipzig Pujaan Tuchel untuk Gantikan Rudiger di Chelsea

Selasa, 26 April 2022 13:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Daniele Mascolo
Bek RB Leipzig, Josko Gvadiol (tengah) yang jadi incaran Chelsea. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Bek RB Leipzig, Josko Gvadiol (tengah) yang jadi incaran Chelsea. (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Gvardiol Lebih Solid ketimbang Rudiger

Mengenai kualitas, Gvardiol yang berusia jauh lebih muda sembilan tahun dari Rudiger ternyata tak kalah. Hal ini terlihat dari catatannya dalam 365 hari terakhir.

Berikut catatan dalam tiga hal, yakni menyerang, Build Up permainan, dan bertahan seperti data yang diambil dari laman FBRref.

Antonio Rudiger

Non-Penalty Goals: 0,12 gol per 90 menit
Total Tembakan: 1,20 tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,11 SCA per 90 menit

Jumlah operan: 72,02 operan per 90 menit
Operan sukses: 88,5 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 4,66 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 4,98 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,21 kali per 90 menit

Tekanan ke Lawan: 8,84 kali per 90 menit
Tekel: 1,50 kali per 90 menit
Intersep: 1,25 kali per 90 menit
Blok: 1,2 kali per 90 menit
Menang duel udara: 1,96 kali per 90 menit

Josko Gvardiol

Non-Penalty Goals: 0,06 gol per 90 menit
Total tembakan: 0,86 tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,09 SCA per 90 menit

Jumlah Operan: 75,53 operan per 90 menit
Operan sukses: 83,5 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 5,12 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 5,41 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,92 kali per 90 menit

Tekanan ke lawan: 11,78 kali per 90 menit
Tekel: 2,07 kali per 90 menit
Intersep: 3,34 kali per 90 menit
Blok: 2,07 kali per 90 menit
Menang duel udara: 2,49 kali per 90 menit

Dari seluruh catatan itu, Gvardiol hanya kalah dari Rudiger dalam kontribusinya saat menyerang. Hal ini bisa dibandingkan dari perbedaan Non-Penalty Goals, total tembakan dan Shot-Creating Actions-nya.

Besarnya nilai Shot-Creating Actions Rudiger membuktikan bahwa dirinya aktif membantu tim dalam fase menyerang, terutama dalam menciptakan peluang bagi rekan ketimbang Gvardiol.

Namun, dalam urusan Build Up permainan, Gvardiol nyatanya tak jauh berbeda dengan Rudiger. Malahan, bek Kroasia itu unggul ketimbang Rudiger.

Gvardiol unggul dalam membantu Build Up serangan timnya dengan besarnya nilai operan progresif atau operan ke area lawan serta tusukan ke area lawan per 90 menit ketimbang Rudiger.

Solidnya Gvardiol juga terlihat dalam bertahan, di mana ia unggul di seluruh tipe bertahan secara statistik ketimbang Rudiger.

Hal tersebut menandakan bahwa Gvardiol cukup terlihat solid dan andal dalam membaca arah bola, terutama dengan kemampuannya yang melancarkan intersep sebanyak 3,34 kali per 90 menit, dibandingkan Rudiger dengan 1,25 intersep per 90 menit.

Pada akhirnya, wajar jika Tuchel begitu memuja sosok Gvardiol dan meminta Chelsea mendatangkannya pada musim panas nanti. Apalagi, Gvardiol merupakan pemain berkaki kidal, cocok menempati bek tengah kiri dalam posisi tiga bek The Blues.

Dengan harga 30 hingga 50 juta euro, Gvardiol akan menjadi pilihan tepat baik bagi jangka pendek maupun jangka panjang Chelsea.