Bola Internasional

Usai ‘Selamatkan’ Chelsea dari Jeratan Sanksi, Abramovich Langsung Gugat Uni Eropa

Rabu, 1 Juni 2022 02:00 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Sergei Savostyanov\TASS via Getty Images
Roman Abramovich memilih tak berdiam diri pasca melepas Chelsea. Kini dirinya dilaporkan menggugat Uni Eropa yang menjatuhinya sanksi. Copyright: © Sergei Savostyanov\TASS via Getty Images
Roman Abramovich memilih tak berdiam diri pasca melepas Chelsea. Kini dirinya dilaporkan menggugat Uni Eropa yang menjatuhinya sanksi.

INDOSPORT.COM – Roman Abramovich memilih tak berdiam diri pasca melepas Chelsea. Kini dirinya dilaporkan menggugat Uni Eropa yang menjatuhinya sanksi.

Roman Abramovich mulai berani mengambil langkah hukum terhadap Uni Eropa yang menjatuhinya sanksi sehingga dirinya terpaksa melepas Chelsea.

Sebagaimana diketahui, Abramovich disanksi oleh pemerintah Inggris dan Uni Eropa karena dirinya dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sanksi ini diberikan setelah Vladimir Putin melakukan invasi terhadap Ukraina yang membuat berbagai negara dari seluruh dunia mengecam Rusia.

Invasi ini membuat oligarki seperti Abramovich harus menerima imbasnya. Ia mendapat sanksi per Maret lalu, yang kemudian berimbas ke Chelsea.

Sanksi ini membuat aset-aset Abramovich disita, termasuk Chelsea yang kemudian diambil alih pemerintah Inggris dan harus dijual.

Terhitung sejak Februari lalu, Abramovich menaruh Chelsea dalam daftar jual guna menyelamatkan klubnya dari sanksi yang ada.

Hanya saja, penjualan ini dikatakan terlambat, sehingga Chelsea dan Abramovich harus menerima sanksi berbeda dari Inggris dan Uni Eropa.

Tiga bulan berselang, Chelsea pun berhasil dijual dan diakuisisi oleh konsorsium yang dibentuk konglomerat Amerika Serikat, Todd Boehly.

Setelah Chelsea ‘selamat’ dan berpindah tangan ke Todd Boehly, kini Abramovich pun mulai memperjuangkan haknya sebagai individu.

Taipan asal Rusia ini belum lama ini melayangkan gugatan terhadap Dewan Uni Eropa ke Pengadilan Umum Uni Eropa demi mendapat haknya kembali.