In-depth

3 Kerugian Timnas Indonesia Bila Putuskan Gabung Federasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFA)

Selasa, 2 Agustus 2022 18:45 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© REUTERS/Navesh Chitrakar
Selebrasi Marc Klok usai mencetak gol penalti penentu kemenangan Indonesia dalam adu penalti perebutan medali perunggu antara Indonesia vs Malaysia di Stadion Nasional My Dinh - Hanoi, Vietnam 2022. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar Copyright: © REUTERS/Navesh Chitrakar
Selebrasi Marc Klok usai mencetak gol penalti penentu kemenangan Indonesia dalam adu penalti perebutan medali perunggu antara Indonesia vs Malaysia di Stadion Nasional My Dinh - Hanoi, Vietnam 2022. Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
1. CAFA Tak Memiliki Turnamen Level Senior dan U-23

Bila bergabung ke CAFA, maka Timnas Indonesia mendapatkan keuntungan untuk mengorbitkan bibit-bibit muda.

Pasalnya, federasi tersebut memiliki sederet turnamen kelompok umur seperti U-15, U-16 dan U-19 (kategori putra). Untuk kategori putri juga kompherensif, mulai dari U-15, U-17, U-18, U-19, U-20, dan U-23.

Akan tetapi, Shin Tae-yong bakal minim kotribusi karena CAFA ternyata tidak memiliki turnamen untuk U-23 dan level senior seperti Piala AFF.

2. Timnas Indonesia Jadi Negara dengan Peringkat FIFA Terendah

Bila memaksa menjadi anggota CAFA maka Timnas Indonesia bakal menjadi tim yang memiliki peringkat FIFA paling rendah.

Iran kini menduduki posisi 23 dunia dan nomor satu di Asia. Kemudian ada Uzbekistan (77), Kirgiszstan (95), Tajikistan (108), Turkmenistan (135) dan Afghanistan (154).

Timnas Indonesia sendiri saat ini menempati urutan ke-155 dunia.