Liga Indonesia

Liga 1: Alasan Komunitas Suporter PSS Sleman Berniat Rehat dari Stadion

Rabu, 31 Agustus 2022 05:42 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Juni Adi
© Media PSS Sleman
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman Copyright: © Media PSS Sleman
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman

INDOSPORT.COM - Komunitas suporter PSS Sleman berniat rehat sementara dari stadion pada kompetisi Liga 1 2022/2023.

Niatan itu merupakan buntut dari meninggalnya salah satu anggota Kilometer 5 Boys, Aditiya Eka Putranda.

Aditiya Eka menjadi korban pengeroyokan usai pulang dari menyaksikan laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8/22) malam.

Aditiya Eka diserang saat berada di kecamatan Gamping, Sleman. Ia bersama rekan-rekannya diserang secara membabi-buta oleh 12 orang menggunakan berbagai senjata, salah satunya celurit.

Aditiya Eka sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, karena luka yang sudah parah, Aditiya Eka tak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (28/8/22) pukul 02.00 WIB.

Polres Sleman kemudian melakukan penyelidikan atas tewasnya Aditiya Eka. Tak lama setelah kejadian, 12 orang yang jadi tersangka pengeroyokan sudah diamankan.

12 orang tersebut ternyata merupakan oknum dari suporter Brajamusti atau pendukung tim Liga 2, PSIM Yogyakarta. Hilangnya nyawa Aditiya Eka menambah panjang rentetan korban atas perseteruan suporter bertetangga ini.

Kehilangan Aditiya Eka menjadi pukulan telak bagi suporter PSS. Bagaimana tidak, dalam satu bulan ini, sudah dua nyawa yang hilang karena menjadi korban pengeroyokan.

Pada awal Agustus lalu, anggota dari komunitas BTCY, Tri Fajar Firmansyah, meninggal dunia setelah berjuang selama sepekan. Ia diduga jadi korban salah sasaran kelompok tertentu.