Liga Inggris

Chelsea Kalah Lagi, John Terry Mencak-mencak dan 'Perangi' Netizen di Twitter

Kamis, 1 September 2022 17:30 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Subhan Wirawan
© Sean Dempsey/ INDOSPORT
John Terry (kiri) dan Frank Lampard saat masih memperkuat Chelsea. Copyright: © Sean Dempsey/ INDOSPORT
John Terry (kiri) dan Frank Lampard saat masih memperkuat Chelsea.
John Terry 'Koar-koar' di Twitter.

John Terry koar-koar di Twitter dengan mengucapkan bahwa ia benci tim yang pernah dibelanya dikalahkan oleh Southampton.

“Saya benci melihat Chelsea dikalahkan oleh Southampton. Kami sangat bagus, tetapi kami terlihat sangat tidak seimbang saat ini.”

“Saya tidak sabar menunggu jendela (transfer) ditutup dan mendapatkan skuad, tim, dan formasi kami yang sudah mapan.”

“Kami sangat merindukan Reece (James) ketika dia tidak bermain. Pria berusia 22 tahun dan kapten masa depan (Chelsea) menurut saya.”

Tentu, cuitannya itu membuat netizen berbondong-bondong membanjiri kolom komentar legenda Chelsea tersebut.

“We need to stop Boehly from attending our matches because since he came in we are struggling to win matches,” tulis @McZurich*** yang berarti “Kita perlu menghentikan Boehly melihat pertandingan karena sejak ia datang, kita perlu berjuang keras untuk memenangi laga.”

“Tuchel out,” tulis @EdenShow***.

“Tuchel adalah masalahnya, kepala batu tak ingin mengubah formasinya dan memiliki manajemen skuad yang buruk, ia pada dasarnya membuat para pemain kehilangan form-nya karena taktiknya yang kaku dan tak seimbang… selalu memainkan pemain di luar posisi terbaik,” tulis @caslog***.

“Kami akan bangkit kembali, itulah yang kam lakukan,” tulis @ibatomi***.

Menariknya, John Terry sempat terlibat perdebatan kecil dengan salah seorang netizen yang diyakini merupakan fans Arsenal, rival sekota Chelsea di Liga Inggris. 

Thomas Tuchel memang perlu segera menemukan solusi untuk timnya agar bisa kembali bersaing untuk perebutan tiket Liga Champions secepat mungkin.

Selanjutnya, Chelsea bakal melawan West Ham United yang bisa dibilang klub pesakitan yang tengah melaju ke peringkat ke-14 dari juru kunci.

Hal ini bisa menjadi kesempatan Tuchel untuk bisa bangkit kembali. Jika ia gagal, hal ini bakal memperburuk keadaan. Tak menutup kemungkinan bahwa pelatih asal Jerman itu bakal dipecat.