Bola Internasional

Juara Bertahan, Warga Prancis Pilih Boikot dan Ogah Tonton Piala Dunia 2022

Rabu, 5 Oktober 2022 18:25 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kota Paris, Prancis menjadi kota terbaru yang kabarnya tak akan menggelar layar besar dan memberikan zona untuk fans di Piala Dunia 2022. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Kota Paris, Prancis menjadi kota terbaru yang kabarnya tak akan menggelar layar besar dan memberikan zona untuk fans di Piala Dunia 2022.

INDOSPORT.COM – Kota Paris, Prancis menjadi kota terbaru yang kabarnya tak akan menggelar layar besar dan memberikan zona untuk fans di Piala Dunia 2022.

Salah satu alasan mengapa Paris tak akan membuat zona fans untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 karena isu hak asasi manusia dan isu lingkungan.

Sebelumnya, ada beberapa kota di Prancis yang menyatakan tak akan memberikan fasilitas untuk menonton Piala Dunia 2022 dan bahkan cenderung melakukan pemboikotan.

Kota-kota tersebut adalah Lille, Marseille, Bordeaux, Strasbourg, dan Reims, yang akan memboikot Piala Dunia 2022 di Qatar.

Gerakan ini sudah dimulai pada hari Sabtu (01/10/22) lalu usai walikota Lille, Martine Aubry, yang kemudian mendeklarasikan Piala Dunia 2022 adalah omong kosong dalam hal hak asasi manusia, lingkungan, dan olahraga.

Seperti walikota lain di Prancis, seperti dilansir dari BBC, Aubry memperhatikan soal hak-hak pekerja di Qatar dan menyoroti jumlah korban jiwa akibat pembangunan stadion yang semuanya dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Kota Marseille sebenarnya memiliki rencana lain soal menonton Piala Dunia 2022, yaitu akan menyediakan layar besar jika timnas Prancis lolos ke final.

Sebelumnya, walikota Marseille, Benoit Payan berujar bahwa kompetisi Piala Dunia 2022 tak sesuai dengan apa yang dibayangkan dari olahraga dengan nilai-nilai yang layak untuk dipromosikan.

Memang sampai saat ini belum jelas berapa kota di Prancis yang sudah membuat persiapan untuk mengakomodasi pendukung Timnas Prancis, seperti ketika Piala Dunia 2018 digelar di Rusia.

Walikota Angouelme di wilayah barat daya Prancis menyebut bahwa keputusan adalah soal finansial yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah hak asasi manusia di Qatar.