Liga Indonesia

Pertama dalam Sejarah! Anthem Persis Solo Menggema di Markas PSIM Yogyakarta

Rabu, 5 Oktober 2022 09:09 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Doa bersama yang digelar suporter PSIM, Brajamusti, turut dihadiri ribuan suporter PSS Sleman dan Persis Solo Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Doa bersama yang digelar suporter PSIM, Brajamusti, turut dihadiri ribuan suporter PSS Sleman dan Persis Solo
Pendiri Pasoepati Buka Suara

Salah satu pendiri suporter Pasoepati, Mayor Haristanto, mengaku sangat gembira dengan kabar bahagia ini. Ia masih ingat betapa kerusuhan pernah terjadi antara suporter Solo dan Yogyakarta pada tahun 2000 lalu.

Kerusuhan itu terjadi karena suporter Pasoepati yang kala itu masih jadi pendukung Pelita Solo memadati seluruh tribun Stadion Mandala Krida, 4 Juni 2000 silam.

Pendukung PSIM yang masih bernama PTLM tak terima hingga mereka melempari suporter Solo dan memecahkan kaca bus serta mobil suporter Solo.

"Saya sangat bersyukur, sangat gembira dengan kabar ini. Saya sudah menanti perdamaian ini selama 22 tahun," kata Mayor Haristanto, Selasa (4/10/22).

Ketika kerusuhan besar pada Liga Indonesia 1999/2000, Mayor masih bertindak sebagai Presiden Pasoepati. Ia mengakui bukan hal mudah untuk memulihkan keharmonisan suporter Solo dan Yogyakarta.

"Sebenarnya sempat ada upaya, seperti saat PSIM ke Solo tahun 2003, kita ucapkan selamat datang ke rombongan suporternya, tapi memang belum membuahkan hasil," tutur Mayor.

"Semoga ini bukan pertemuan yang biasa saja, tapi benar-benar menjadi awal dari sebuah perdamaian. Bagi saya tetap penak seduluran," lanjut Mayor.