Liga Indonesia

Efek Gas Air Mata Belum Surut, Begini Kondisi Terkini Penyintas Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 9 Oktober 2022 14:22 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kerusuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 pekan ke-11 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22) malam.

INDOSPORT.COM - Efek gas air mata belum juga surut, begini kondisi salah satu korban selamat atau penyintas Tragedi Kanjuruhan Malang. Selaput matanya berwarna merah pekat.

Sudah sepekan sejak Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya berlalu. Sebanyak 131 orang telah meninggal dunia, mulai dari anak-anak, dewasa, lelaki dan perempuan.

Selain korban yang meninggal dunia, ada pula ratusan korban lainnya yang dilarikan ke rumah sakit karena luka ringan hingga luka berat, termasuk masalah penglihatan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Timur Sabtu (8/10/22) pukul 08.00 WIB, jumlah korban luka ringan 550 orang, luka berat 23 orang, dan 36 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Laporan update data korban luka-luka insiden kerusakan Stadion Kanjuruhan pada tanggal 8 Oktober pukul 09.00 WIB, korban luka rawat inap ada 36 orang," ucap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo.

Save Our Soccer merilis kondisi terkini para korban Tragedi Kanjuruhan, di mana mata korban terlihat merah karena pendarahan.

Satu pekan sejak Tragedi Kanjuruhan, kondisi mata merah ini belum juga membaik. Akun Twitter @nataliamwijanto turut mengunggah kondisi terkini para korban.

Diketahui, dalam dunia medis, kondisi korban gas air mata dengan mata merah disebut sebagai fenomena subkonjungtiva.