In-depth

Belum Pernah Menelan Kekalahan, Bagaimana Resep Bungkam Manchester City?

Selasa, 11 Oktober 2022 21:45 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Indra Citra Sena
© Reuters/Lee Smith
Erling Haaland mencetak gol di laga Manchester City vs FC Copenhagen (06/10/22). (Foto: Reuters/Lee Smith) Copyright: © Reuters/Lee Smith
Erling Haaland mencetak gol di laga Manchester City vs FC Copenhagen (06/10/22). (Foto: Reuters/Lee Smith)
Manfaatkan Momen Transisi

Sebagaimana diketahui, Manchester City memiliki kedalaman skuad begitu kompleks, sehingga hampir tidak memiliki celah yang bisa dimanfaatkan oleh lawan.

Dengan formasi 4-3-3 andalan Pep Guardiola, Man City berhasil menciptakan 27 gol melalui situasi terbuka.

Hal tersebut berarti Kevin De Bruyne, Erling Haaland, dkk. kerap menerapkan skema penguasaan bola dalam setiap pertandingannya.

Sementara itu, skema penguasaan bola turut membuat para pemain belakang Manchester City ikut naik membangun serangan.

Berkat hal tersebut, mereka memiliki potensi untuk meninggalkan wilayahnya dan menyebabkan ruang kosong tercipta.

Bagi tim lawan hal ini tentu menjadi peluang bagi mereka. Tetapi perlu diingat bahwa Manchester City cukup efektif di antara menit pertama hingga 15.

Sehingga, pada menit-menit awal bukan waktu yang tepat untuk melakukan penekanan dan sebaiknya justru memperkuat lini pertahanan.

Waktu terbaik untuk melakukan high press dan memaksimalkan momen transisi, ketika pertandingan telah berjalan di antara menit 15 hingga 40.

Di menit tersebut, Manchester City telah menghadapi 12 tembakan dan kebobolan sebanyak dua kali berdasarkan raporpertandingan melawan Newcastle, Minggu (21/8/22). Miguel Almiron dan Callum Wilson mampu mencetak gol di menit ke-28 dan 39.

Selain itu, Manchester City juga memiliki celah di 30 menit terakhir. Seperti saat Leon Bailey mampu mencetak gol penyeimbang.