Liga Indonesia

Kunjungi Fasilitas Johor Darul Takzim, Rasiman Bicara Training Ground untuk Persis Solo

Jumat, 11 November 2022 19:29 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Persis Solo
Manajemen bersama tim pelatih Persis Solo saat mengunjungi Stadion Sultan Ibrahim, Johor Bahru, Jumat (11/12/22). Copyright: © Persis Solo
Manajemen bersama tim pelatih Persis Solo saat mengunjungi Stadion Sultan Ibrahim, Johor Bahru, Jumat (11/12/22).

INDOSPORT.COM - Asisten Pelatih Persis Solo, Rasiman, menilai timnya membutuhkan training ground yang berkualitas. Hal ini diungkapkan Rasiman setelah mengunjungi deretan fasilitas milik Johor Darul Takzim (JDT).

Persis Solo mendapat kesempatan langka untuk berlatih dan bertanding di Johor Bahru. Agenda ini dijalani Persis Solo mulai 9 November hingga 18 November 2022 mendatang.

Selama kunjungan ini, Persis Solo juga diajak melihat setiap fasilitas milik JDT. Tak ketinggalan trofi gelar ajang Piala AFC 2015 turut ditunjukkan JDT pada perwakilan Laskar Sambernyawa.

Training ground menjadi salah satu fasilitas yang jadi andalan JDT. Prestasi klub meningkat seiring dengan lengkapnya fasilitas yang terintegrasi.

"Kita sudah mengunjungi JDT training ground dan stadionnya. Saya rasa ini hal yang sangat baik dan banyak aspek positif yang kita terima. Kedepannya kita bisa belajar bagaimana menjadi first class club. Kita dapat melihat semuanya di sini sangatlah rapi dan lengkap," kata Rasiman, Jumat (11/11/22).

Menurut Rasiman, training ground menjadi pembeda paling nyata antara JDT dengan Persis Solo. Sementara bila dibandingkan dengan aspek lain, seperti pembinaan pemain muda dan tim putri, Persis Solo tak kalah.

JDT memiliki pembinaan pemain yang berjenjang serta tim putri. Persis Solo juga melakukan hal serupa. Tim dari kelompok usia U-14, U-16, U-18 dan U-20 berlatih rutin meski kompetisi tak jalan.

"Dalam beberapa aspek sebenarnya kita tidak begitu kalah dengan JDT. Misalnya, JDT mengirimkan pemain setelah operasi menuju Barcelona, sedangkan kita bisa melakukannya secara mandiri dengan fasilitas yang kita punya," tutur Rasiman.

"Lalu di akademi rasanya saya kita berada di level yang sama, karena Persis juga tetap memproduksi pemain melalui sistem akademi untuk diteruskan ke senior," lanjutnya.

Begitu pula dengan Persis Women yang rutin berlatih dan uji coba. Persis Women menyumbang delapan pemain pada agenda terakhir Timnas Indonesia melawan Singapura.

"Untuk women’s football JDT juga memilikinya, tapi kita jauh lebih advance karena kita jadi tim pertama yang secara profesional untuk women di Indonesia," papar Rasiman.