Liga Inggris

Dihina 'Bukan Pelatih' oleh Ronaldo, Ralf Rangnick Beri Jawaban Menohok

Rabu, 16 November 2022 17:30 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Phil Noble
Ralf Rangnick memberikan responsnya setelah mega bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo, menghinanya. Copyright: © REUTERS/Phil Noble
Ralf Rangnick memberikan responsnya setelah mega bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo, menghinanya.

INDOSPORT.COM - Eks pelatih Manchester United, Ralf Rangnick memberikan respon setelah bintang timnas Portugal Cristiano Ronaldo menghinanya dalam sebuah wawancara.

Ralf Rangnick sendiri menangani Manchester United untuk sementara waktu setelah sebelumnya Ole Gunnar Solskjaer dipecat pada bulan November tahun lalu karena performanya yang jeblok.

Adapun pelatih asal Jerman tersebut juga sempat akan menjadi konsultan di Manchester United selama dua tahun setelah musimnya sebagai pelatih pengganti berakhir.

Namun, Rangnick gagal meningkatkan performa Manchester United selama menjabat sebagai manajer. Bahkan ia juga mundur dari perannya sebagai konsultan.

Bahkan Manchester United mencatatkan poin terendah sepanjang masa sejarahnya di pentas Liga Inggris (Premier League). Hal itu tentu menjadi catatan buruk.

Setelah lepas dari Manchester United, ia kemudian ditunjuk sebagai manajer tim nasional Austria pada akhir April. Namun ketika sudah aman di Austria, ia malah kena semprot Cristiano Ronaldo.

Ronaldo sendiri baru saja memuat pernyataan yang membuat geger. Dalam sebuah wawancara, pemian berusia 37 tahun tersebut mengungkapkan beberapa hal terkait keburukan MU.

Kapten timnas Portugal tersebut juga merasa dikhianati oleh timnya saat ini, Manchester United. Bahkan ia merasa dijadikan kambing hitam atas kegagalan timnya.

Sang pemain tersebut mengatakan bahwa direksi klub berusaha untuk menyingkirkan dirinya, bukan hanya pada musim ini, tapi juga terjadi pada musim lalu.

Ronaldo juga menyerang beberapa orang secara personal, seperti Wayne Rooney, Erik ten Hag, hingga Ralf Rangnick. Ia sendiri merasa bahwa orang yang ia sebutkan sebagai penghalangnya.