Piala Dunia 2022

Waduh! Timnas Ekuador Terancam Bakal Didiskualifikasi dari Piala Dunia 2022

Senin, 21 November 2022 15:15 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Matthew Childs
Striker Ekuador, Enner Valencia merayakan gol ke gawang Qatar di pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 (REUTERS/Matthew Childs) Copyright: © REUTERS/Matthew Childs
Striker Ekuador, Enner Valencia merayakan gol ke gawang Qatar di pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 (REUTERS/Matthew Childs)

INDOSPORT.COM - Timnas Ekuador bisa saja didiskualifikasi keikutsertaannya dari gelaran Piala Dunia 2022 karena berbagai masalah yang menimpanya.

Masalah yang terbaru adalah fans Timnas Ekuador yang meneriakkan kalimat terlarang di Qatar, yakni meminum bir atau alkohol di dalam stadion. Mereka berteriak saat laga pembuka Piala Dunia 2022 melawan Qatar.

Hal itu diketahui dalam sebuah unggahan Twiter yang dibuat oleh jurnalis asal Inggris, Sam Street. Saat itu, sang jurnalis mengunggah momen ketika fans Ekuador berteriak menginginkan bir.

Dalam unggahan tersebut nampak sebuah video sekumpulan fans timnas Ekuador di dalam stadion yang berteriak "Kami ingin minum bir" dalam bahasa Spanyol.

"Fans Ekuador berteriak “kami ingin minum bir”, atau dalam bahasa Spanyol berbunyi “Queremos Cerveza” di pembukaan Piala Dunia 2022,” tulis Sam Streen di akun Twitternya, @samstreetwrites.

Momen ini kemudian sampai ke netizen Indonesia. Bahkan ada yang menanyakan apakah perilaku fans ini bisa membuat timnas Ekuador didiskualifikasi dari Piala Dunia 2022.

Selain itu, netizen Indonesia ada yang menyayangkan sikap fans timnas Ekuador tersebut yang menganggap bahwa tak mau menahan hasrat minum bir selama pertandingan berlangsung.

Sebelumnya, Qatar telah melarang bagi siapa pun termasuk suporter untuk meminum bir di stadion. Mereka juga melarang wanita menggunakan pakaian seksi dan terbuka.

Selain itu, timnas Ekuador juga sempat mendapatkan rumor miring yang melaporkan beberapa pemainnya menerima suap untuk memenangkan timnas Qatar.

Dilansir Marca, Amjad Taha, seorang Pakar Politik dan Direktur Regional British Center di Arab Saudi telah melaporkan adanya upaya suap tersebut menjelang Piala Dunia 2022 bergulir.