Piala Dunia 2022

Penginapan Tak Layak, Suporter di Piala Dunia 2022 Kecam dan Siap Kuras Kekayaan Qatar

Jumat, 25 November 2022 22:31 WIB
Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Perebutan bola antara striker Qatar, Akram Afif dengan bek Senegal, Kalidou Koulibaly dalam laga kedua Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh). Copyright: © REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Perebutan bola antara striker Qatar, Akram Afif dengan bek Senegal, Kalidou Koulibaly dalam laga kedua Piala Dunia 2022 (Foto: REUTERS/Amr Abdallah Dalsh).
Qatar Tidak Siap?

Sebelum Piala Dunia 2022 dimulai sudah muncul gambar yang beredar di media sosial yang menunjukkan desa penggemar sudah selesai dan siap untuk digunakan.

Dalam gambar tersebut nampak beberapa kontainer pengiriman yang disulap menjadi rumah atau penginapan mini untuk persiapan Piala Dunia.

Selain itu, nampak juga lapangan sepak bola mini, arena untun menggelar nonto bersama pertandingan piala Dunia 2022.

Namun, ketika Piala Dunia 2022, banyak fans yang mengeluh kurangnya fasilitas yang mereka dapatkan ketika menempati area desa penggemar tersebut.

Oleh sebab itu, fans yang tinggal di desa penggemar melakukan protes kepada komite tertinggi dan mendesak mereka untuk segera merefund.

Hal itu merupakan salah satu bentuk kurang siapnya Qatar dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk Piala Dunia 2022. Selain itu ada beberapa yang fans kurang siap, terutama mereka yang dari barat.

Salah satunya adalah, para fans dan petinggi federasi sepak bola Eropa yang meyoritas mengkritik Qatar karena mereka menganggap homoseksual sebagai kriminal.

Bahkan beberapa negara Eropa yang tampil di Piala Dunia 2022, seperti Jerman, Inggris, Denmark, dan Belanda mengancam nekat menggunakan ban kapten pelangi, meski pada akhirnya tidak jadi.

Namun, FIFA terlebih dahulu mengancam dengan kartu kuning bagi kapten sebelum pertandingan karena menggunakan ban pelangi yang menjadi simbol dukungan terhadap kaum homoseksual.

Selain itu, mayoritas warga Qatar berharap hukum dan undang-undang yang berlaku dihormati oleh para tamu yang hadir di negaranya. Bahkan duta besar Piala Dunia 2022 menilai bahwa perilaku homoseksual sebagai kerusakan berpikir.

Sumber: Sport Yahoo