Liga Indonesia

Skeptis Lanjutan Liga 2, Bos Persikab MInta Liga Baru dan Operator Baru

Minggu, 11 Desember 2022 20:10 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Presiden klub Persikab Bandung, Eddy Moelyo, mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Presiden klub Persikab Bandung, Eddy Moelyo, mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023.

INDOSPORT.COM - Presiden klub Persikab Kabupaten Bandung, Eddy Moelyo, mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023.

Menurut Eddy, sebelumnya memang sempat ada kabar jika kompetisi Liga 2 2022-2023 akan dilanjutkan kembali pada pertengahan Desember tak lama setelah Liga 1 2022-2023 bergulir kembali.

Hanya saja, informasi tersebut masih rencana dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan belum ada pembicaraan dengan tim peserta kompetisi Liga 2 2022-2023.

"Ya itu masih rencana, statment dari direktur utama LIB (Ferry Paulus), itu hal yang enggak masuk akal sebab kita belum ada pertemuan belum apa-apa," kata Eddy saat dihubungi INDOSPORT, Minggu (11/12/22).

Sebelum PT LIB mengambil keputusan mengenai kelanjutan Liga 2 2022-2023, Eddy ingin adanya pertemuan terlebih dahulu antara PSSI, PT LIB dengan pemilik klub peserta kompetisi.

Selain itu, Persikab sudah mengirimkan surat kepada PSSI sekitar tiga pekan lalu untuk segera menggelar pertemuan tersebut. Karena, selain membahas mengenai kelanjutan Liga 2, pihaknya juga ingin adanya operator khusus kompetisi Liga 2.

"Belum ada (pertemuan), khususnya Persikab sudah mengirimkan surat ke PSSI, minta dilakukan pertemuan owner meeting untuk membahas kelanjutan liga terus untuk membahas operator sendiri," ujarnya.

Beberapa pemilik klub peserta Liga 2 2022-2023, menurut Eddy sudah menggelar pertemuan untuk membahas mengenai kelanjutan kompetisi dan dibentuknya operator kompetisi baru di luar PT LIB.

"Kejadian di Kanjuruhan dan dihentikan kompetisi mulai dari Oktober, November sampai Desember ini, ini kan kondisi kompetisi yang tidak normal dan mood semua khususnya klub Liga 2 ini kan hilang sudah," ujarnya.

"Liga 2 ini jati dirinya masih tidak mengetahui jati diri bagaimana, sebab kita bukan pemegang saham di LIB. Jadi kesepakatannya, kita klub Liga 2 di-stop dan dilanjutkan dengan new liga dengan operator baru," katanya.