Piala Dunia 2022

Maroko di Piala Dunia 2022: Datang Bawa Mimpi, Pulang Bersama Kebanggaan

Kamis, 15 Desember 2022 19:55 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS-Kai Pfaffenbach
Youssef En-Nesyri dari Maroko merayakan gol pertama mereka kontra Portugal di Piala Dunia 2022 REUTERS-Kai Pfaffenbach Copyright: © REUTERS-Kai Pfaffenbach
Youssef En-Nesyri dari Maroko merayakan gol pertama mereka kontra Portugal di Piala Dunia 2022 REUTERS-Kai Pfaffenbach

INDOSPORT.COM - Tak ada air mata dari publik Maroko melihat Tim Nasionalnya gagal ke final Piala Dunia 2022 karena kalah dari Prancis. Mereka justru menyambutnya dengan kebangaan.

Tim Nasional (timnas) Maroko gagal melangkah satu tahap lagi untuk merebut trofi Piala Dunia 2022, karena mereka dikalahkan oleh Prancis di semifinal.

Bermain di Stadion Al-Bayt, Qatar, Kamis (15/12/22) dinihari WIB, Maroko tunduk dengan skor 2-0 dari Prancis.

Hasil tersebut membuat Maroko terjegal ke final Piala Dunia 2022. 

Dua gol kemenangan Prancis atas Maroko masing-masing diciptakan oleh Theo Hernandez di awal babak pertama.

Berawal dari sebuah kemelut, Theo melepas tembakan voli yang tak bisa dibendung Yassine Bounou di menit ke-5.

Dan gol kedua Prancis dicetak oleh Randal Kolo Muani menit ke-79. 

Gol tercipta dari pergerakan individu Kylian Mbappe, bola rebound sukses dicocor Muani menjadi gol. Skor 2-0 bertahan hingga laga usai.

Maroko pun kandas dan harus puas memperebutkan peringkat ke-3 melawan Kroasia, di Stadion Khalifa Internasional, Qatar, pada Sabtu (17/12/22).

Sedangkan Prancis untuk kedua kalinya secara beruntun lolos ke final Piala Dunia setelah 2018 lalu. Mereka akan berhadapan dengan tim kuat lainnya, Argentina. 

Maroko Datang Bawa Mimpi

Tak ada yang menyangka Maroko mampu bertahan di Piala Dunia 2022 hingga sejauh ini menapaki kakinya di babak semifinal.

Padahal di edisi sebelumnya 2018 lalu, kiprah Maroko sangat-sangat tidak diperhatikan.

Mereka lolos untuk pertama kalinya setelah 20 tahun, lalu jadi tim pertama yang tersingkir dari Piala Dunia 2018 lalu.

Tergabung di Grup B bersama Spanyol, Portugal dan Iran, Maroko hanya bisa mengoleksi 1 poin hasil dari 1 kali imbang dan 2 kali kalah.

Berbekal pengalaman itu, empat tahun kemudian Maroko datang ke Piala Dunia 2022 membawa mimpi melangkah sejauh-jauhnya.

Perjuangan Maroko di awali dari babak penyisihan grup. Tergabung bersama Kroasia, Belgia dan Kanada, Maroko lolos ke fase gugur dengan status juara grup.

Di 16 besar, Maroko mengalahkan Spanyol melalui adu penalti 3-0. Lalu kalahkan Portugal di 8 besar dengan skor 1-0, sayang kalah 2-0 dari Prancis di semifinal.

"Kami berhenti, dan telah memberi segalanya," kata pelatih Maroko, Walid Regragui.

"Ya, kami telah merepotkan mereka, dan itu merupakan pencapaian yang luar biasa.

"Para pemain saya telah mengukir citra tim yang sangat bagus, menunjukkan kualitas mereka. Ini sulit diterima, tapi mereka ingin menulis ulang buku sejarah.

"Kamu tak bisa memenangkan Piala Dunia dengan keajaiban, tapi dengan kerja keras dan itulah yang akan terus kami lakukan."

Pulang dengan Kebangaan

Maroko bisa pulang tanpa tangan hampa, karena mereka berpeluang untuk merebut peringkat ke-3 melawan Kroasia nanti.

Kado hiburan yang bisa diberikan oleh para pemain Maroko kepada pendukungnya, yang berbondong-bondong mendukung langsung ke Qatar untuk semifinal kemarin.

"Maroko bisa sangat, sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan dan capai, dan upaya yang mereka kerahkan di dalamnya, bukan hanya kali ini, tapi di seluruh pertandingan," kata Alan Shearer dikutip dari BBC.

"Para pendukung mereka telah memperoleh waktu yang fantastis, dan benar-benar menikmatinya. Tim mereka gagal hanya karena kurangnya kualitas di bagian penyerang."

Meski gagal juara, pencapaian bisa lolos ke semifinal akan menjadi sejarah bagi sepak bola mereka. 

Terlebih para pemain melewatinya dengan mengalahkan tim-tim elite Eropa seperti Belgia, Spanyol hingga Portugal.

Walaupun Maroko akhirnya jika nanti kalah di tangan Krosia dalam perebutan peringkat ketiga, para pemain dan rakyat Maroko tentu tidak akan meneteskan air mata.

"Sabtu (jadwal perebutan juara ketiga) adalah apa yang mereka sebut pertandingan untuk pecundang," kata pendukung Maroko, Mohammed kepada BBC Sport. 

"Tapi bagi kami posisi ketiga ini sangat berarti, karena kami telah mencapai hal yang tak terduga.

"Tidak ada air mata yang tumpah hari ini, karena kami bangga apa yang sudah timnas lakukan untuk pendukung dan negara mereka."

Melangkah hingga semifinal adalah pencapaian terbaik timnas Maroko sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Piala Dunia. Terima kasih Maroko, sampai jumpa di edisi 2026!

Artikel ini disponsori oleh KACANG DUA KELINCI, teman nonton bola.