Bola Internasional

Man City Bisa Ciptakan Skandal Terbesar Sepak Bola, Klub-Klub Eropa Ini Juga Pernah Bermasalah

Rabu, 8 Februari 2023 18:25 WIB
Penulis: Khairul Ma'arif | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/Molly Darlington
Klub Liga Inggris (Premier League) melakukan pelanggaran dalam peraturan keuangan, tetapi bukan jadi klub pertama yang memiliki skandal di Eropa. Foto: REUTERS/Molly Darlington. Copyright: © REUTERS/Molly Darlington
Klub Liga Inggris (Premier League) melakukan pelanggaran dalam peraturan keuangan, tetapi bukan jadi klub pertama yang memiliki skandal di Eropa. Foto: REUTERS/Molly Darlington.

INDOSPORT.COM – Klub Liga Inggris (Premier League) melakukan pelanggaran dalam peraturan keuangan, tetapi bukan jadi klub pertama yang memiliki skandal di Eropa.

Dakwaan yang menjerat Manchester City dapat menjadi skandal terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa jika memang benar-benar terbukti di pengadilan.

Meski demikian, Manchester City bukan menjadi klub pertama di Eropa yang tersangkut masalah, sehingga terancam mendapatkan sanksi.

Di belahan Eropa lainnya juga ada beberapa klub yang melakukan pelanggaran serupa dan berbeda sehingga dijatuhi sanksi.

Manchester City saat ini diduga melakukan pelanggaran peraturan keuangan sejak musim 2011 lalu hingga beberapa musim setelahnya.

Pelanggaran tersebut masih bersifat dugaan dan harus melalui pembuktian di pengadilan setempat terkait benar atau tidaknya. Manchester City.

Jika terbukti melanggar, berbagai macam sanksi siap menanti Manchester City mulai dari pengurangan poin, pencabutan gelar, hingga terdgradasi ke kasta ketiga Liga Inggris.

Selain itu, jika benar-benar terbukti melakukan pelanggaran peraturan keuangan tersebut, ini akan menjadi skandal terbesar yang pernah terjadi di Eropa atau bahkan dunia.

Manchester City saat ini sudah menyiapkan pengacara untuk menghadapi dakwaan yang dilayangkan operator Liga Inggris kepada mereka.

Sebelumnya, Manchester City juga pernah didakwa serupa tetapi oleh otoritas sepak bola Eropa atau UEFA, tetapi tak sampai diberikan sanksi karena berhasil banding di badan arbitrase olahraga.