In-depth

3 Kekurangan di Timnas Indonesia U-20 yang Harus Diperbaiki Shin Tae-yong Sebelum Piala Asia U-20

Rabu, 22 Februari 2023 20:05 WIB
Editor: Juni Adi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Guatemala pada Turnamen Mini yang digelar PSSI sebagai persiapan Piala Asia U-20 2023 di Stadion GBK, Selasa (21/02/23). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Guatemala pada Turnamen Mini yang digelar PSSI sebagai persiapan Piala Asia U-20 2023 di Stadion GBK, Selasa (21/02/23).
Finishing

Penyelesaian akhir menjadi masalah klasik yang harus dibenahi oleh Shin Tae-yong di timnas Indonesia U-20. Pasalnya setiap peluang yang didapat oleh anak asuhnya, kerap berakhir dengan kegagalan mencetak gol.

Dua pertandingan terakhi di mini turnamen melawan Selandia Baru dan Guatemala terbukti faktor finishing menjadi masalah serius.

Sederet peluang terbuang sia-sia. Dari 15 peluang yang didapat, hanya empat yang mengarah ke gawang Selandia Baru.

Sementara ketika melawan Guatemala, meski unggul jumlah pemain tidak ada serangan berbahaya yang dimanfaatkan menjadi gol. 

Penuntasan peluang menjadi gol menjadi salah satu alasan tim tuan rumah gagal mendulang kemenangan di dua laga terakhir di mini turnamen.

Passing

Selain penyelesaian akhir atau finishing, masalah klasik selanjutnya yang terus harus diperbaiki oleh Shin Tae-yong sejak melatih di Indonesia adalah akurasi umpan atau passing.

Saat melawan Selandia Baru, timnas Indonesia U-20 kalah 1-2. Salah satu golnya terjadi akibat blunder di lini pertahanan.

Gol kedua Selandia Baru yang dicetak Jay Herdman adalah bayaran lunas dari kesalahan umpan yang dilakukan pemain Timnas Indonesia U-20 di belakang.

Menghadapi ajang sekelas Piala Asia U-20 atau Piala Dunia U-20 amat riskan bagi para pemain untuk melakukan kesalahan umpan.

Terlebih Shin Tae-yong adalah salah satu pelatih yang menerapkan gaya permainan penguasaan bola, artinya bermain dari kaki ke kaki dengan umpan berakurasi tepat. Namun masih seringkali ujung-ujungnya salah oper dan berakibat fatal. 

Pertahanan

Gaya main agresif dan penguasaan bola Timnas Indonesia U-20 harus pula diimbangi dengan koordinasi pertahanan yang tertata rapi.

Dalam pertandingan melawan Selandia Baru, Timnas Indonesia U-20 mendapat gambaran yang baik tentang bagaimana kira-kira kekuatan lawan yang akan dihadapi.

Kakang Rudianto cs terlihat kurang kukuh dalam menghadapi Selandia Baru yang cukup baik.

Kendati bisa menetralisir serangan lawan dalam banyak kesempatan, namun dua gol yang bersarang menjadi bukti pertahanan Timnas Indonesia U-20 masih harus disempurnakan.

Tetapi lini pertahanan timnas Indonesia U-20 sempat membaik ketika menghadapi Guatemala U-20 karena hanya kebobolan satu gol.