Liga Inggris

Posisinya di Chelsea Ada di Ujung Tanduk, Graham Potter Seret Nama Arteta dan Klopp

Senin, 27 Februari 2023 02:55 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/David Klein
Aksi Graham Potter di laga Chelsea vs RB Salzburg (15/09/22). (Foto: REUTERS/David Klein) Copyright: © REUTERS/David Klein
Aksi Graham Potter di laga Chelsea vs RB Salzburg (15/09/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

INDOSPORT.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, menyeret nama Mikel Arteta dan Jurgen Klopp usai posisinya bersama The Blues berada di ujung tanduk.

Posisi pria berusia 47 tahun itu memang berada di ujung tanduk, usai Chelsea kembali tumbang dalam lanjutan Liga Inggris 2022/23 melawan Tottenham Hotspur, Minggu (26/02/23).

Dalam laga tersebut, klub asal London Barat itu harus menelan kekalan 0-2 dari rival sekotanya itu, sehingga itu menjadi kekalahan kedua dalam dua pertandingan terakhirnya di Liga Inggris 2022/23.

Karena kekalahan itu, desakan untuk memecat eks pelatih Brighton itu di kalangan pendukung Chelsea pun kian menguat.

Sadar akan hal tersebut, Potter pun kemudian membawa nama pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, sebagai perbandingan dengan karerinya.

Graham Potter menuturkan bahwa Arteta dan Klopp juga pernah merasakan tuntutan pemecatan. Sehingga tuntutan yang datang kepadanya di Chelsea ini bukan masalah besar baginya.

“Kami berbicara sebelum laga soal menonton ‘All or Nothing’ di Arsenal, dua tahun di masa jabatan Mikel (Arteta) dan dia dekat dengan pemecatan. Semua orang ingin dia dipecat dan itu bencana. Dan tentunya, semua telah berubah,” ujar Potter dikutip dari 90min.

“Begitulah adanya. Jika Anda melihat situasi Jurgen (Klopp), mereka tak mendapat hasil memuaskan dan tiba-tiba orang ingin dia dipecat. Itulah sepak bola,” lanjutnya.

Meski sadar tuntutan pemecatan adalah hal yang lumrah dalam sepak bola, Potter menyebutkan dirinya belum cukup untuk membalas kepercayaan yang diberikan Chelsea.

“Tentunya saya belum cukup melakukan sesuatu di klub ini dengan kepercayaan yang diberikan. Saya menerima itu,” kata Graham Potter.